Realisasi KUR Aceh 2024 Lampaui Target, Capai Rp4,93 T

Realisasi KUR Aceh 2024 Lampaui Target, Capai Rp4,93 T
Kredit Usaha Rakyat. Foto: indonesia.go.id.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Realisasi penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Aceh pada 2024 berhasil melampaui target awal yang telah ditetapkan.

Kepala Bidang PPA II Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh, Mahpud Sujai, menyebutkan jumlah dana KUR yang disalurkan mencapai Rp4,93 triliun atau setara dengan 108,11 persen dari kuota awal sebesar Rp4,56 triliun.

Penyaluran ini melibatkan 62,46 ribu debitur di berbagai sektor usaha, dengan peningkatan signifikan sebesar 13,86 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp4,33 triliun.

“Penyaluran KUR ini mengalami peningkatan sebesar 13,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,33 triliun,” ujar Mahpud Sujai melalui keterangan pers Kanwil DJPb Provinsi Aceh yang dikutip Komparatif.ID, Jumat (24/1/2025).

Menurut Mahpud, sektor perdagangan mendominasi penyerapan dana kredit usaha rakyat di Aceh dengan angka 44 persen atau senilai Rp2,45 triliun, diikuti oleh sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 21,97 persen atau Rp1,22 triliun. Sebaliknya, sektor pertambangan dan penggalian mencatatkan penyerapan dana terendah.

Baca juga: BSI Salurkan KUR Rp3,5 Triliun untuk UMKM di Aceh

Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi lembaga penyalur terbesar, dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp3,85 triliun kepada 47,85 ribu debitur. Realisasi ini jauh melampaui kuota awal yang hanya ditetapkan sebesar Rp3,1 triliun.

Sementara itu, Bank Aceh Syariah (BAS) juga turut berperan dengan menyalurkan Rp958,79 miliar kepada 8,98 ribu debitur dari kuota Rp1,5 triliun.

Dari segi skema penyaluran, KUR mikro dengan plafon hingga Rp100 juta menjadi pilihan favorit bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Proses pengajuan yang relatif sederhana menjadi salah satu faktor utama tingginya minat terhadap skema ini.

Mahpud menjelaskan pelaku UMKM hanya perlu datang ke bank dengan membawa persyaratan yang diperlukan. Selanjutnya, petugas kredit KUR akan melakukan verifikasi data sebelum dana dicairkan.

Meski secara umum prosedur penyaluran berjalan lancar, Mahpud mengakui adanya kendala dalam jumlah petugas penyalur yang terbatas.

“Kami juga memastikan bahwa penyaluran KUR tetap sesuai target. Jika realisasi melebihi target, kuota bisa ditambah pada pertengahan tahun,” tambah Mahpud.

Kondisi ini menyebabkan proses verifikasi memerlukan waktu yang lebih lama. Ia menekankan pentingnya penambahan tenaga kerja untuk mempercepat proses penyaluran dan memastikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

“KUR ini adalah dana dari pemerintah dengan bunga yang sangat rendah, hanya 6-9 persen. Penyalurannya melalui dua bank tersebut, dan sejauh ini prosedurnya cukup efisien,” pungkasnya.

Artikel SebelumnyaAceh Besar Salurkan Rp6,6 M Dana Desa Tahap I
Artikel SelanjutnyaPolresta Banda Aceh Musnahkan 3,7 Kg Barang Bukti Sabu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here