
Komparatif.ID, Bireuen— Program optimasi 500 hektare sawah di Kecamatan Peudada resmi dimulai pada Rabu (20/8/2025). Sebagai penanda proyek tersebut dimulai, Bupati Bireuen H. Mukhlis, menaruh batu pertama pada pembangunan tempat pemasangan dua unit pompa air di Gampong Meunasah Krueng, Peudada.
Bupati Bireuen H. Mukhlis mengatakan pompanisasi tersebut merupakan program peningkatan pertanian sawah di Bireuen, dalam rangka memperluas layanan kepada petani. Program pembangunan pompanisasi untuk 500 hektare sawah di Peudada, harus selesai pada September tahun ini.
Mukhlis berharap, proyek pembangunan pipanisasi dan pompa, yang airnya dialirkan ke jaringan irigasi sekunder, tidak mengalami hambatan. “Kami harapkan proyek ini selesai tepat waktu, dan memiliki kualitas yang bagus. Pemkab Bireuen menaruh harapan besar pada dua unit pompa ini,” kata Mukhlis.
Baca juga: Bireuen Dapat Bantuan Optimasi Sawah 500 Hektare dari Kementan
Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen Mulyadi,S.Sos, yang ikut mendampingi Bupati, menjelaskan pembangunan dua unit pompa di Gampong Meunasah Krueng, bersumber dari APBN. Proyek tersebut dikelola oleh Kelompok Tani Sicupak. Anggaran dari
APBN langsung ditransfer ke rekening kelompok. Total anggaran Rp840.000.000.
Pembangunan pompanisasi di Meunasah Krueng, merupakan tonggak awal untuk memulai pelaksanaan program optimasi 500 hektare sawah di Peudada. Nantinya, di setiap ada kendala air kurang optimal mengalir, akan dipasang mesin-mesin kecil.
Program tersebut merupakan hasil lobi dari Bupati Bireuen melalui TA Khalid dan Direktur Perlindungan Lahan dan Irigasi Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Andi Herindra Rahmawan.
Sejumlah pejabat hadir pada peletakan batu pertama, antara lain Kepala PUPR BireuenIr. Fadhli Amir, ST, MT, ASEAN Eng, APEC Eng, Camat Peudada Erry Septrinaldi, dan sejumlah orang lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, program taman serentak di 500 hektare sawah akan dimulai pada September 2025. Petani akan diberikan bantuan mulai dari penggarapan lahan, penyediaan benih, hingga pupuk.
“Petani terima beres. Semuanya gratis. Ini wujud komitmen Bupati Bireuen dlam rangka membantu petani sawah bangkit,” kata Mulyadi kala itu.