Presiden Jokowi Beri Tanggapan Terkait Tewasnya Imam Masykur

Presiden Jokowi, Imam masykur
Presiden Jokowi, Kamis (31/8/2023) memberikan komentar terkait penculikan, penganiayaan Imam Masykur oleh oknum Paspampres. Foto: SS Video Setpres.

Komparatif.ID, Banten—Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait penculikan, penyiksaan, yang mengakibatkan tewasnya seorang pemuda Bireuen Imam Masykur. Para pelaku terdiri dari seorang Paspampres, dan dua TNI dari Kodam Iskandar Muda, dan Topografi TNI.

Saat ditanyai oleh wartawan terkait peristiwa penculikan dan penyiksaan Imam Masykur oleh oknum Paspampres Praka R Manik, Presiden Jokowi mengatakan sudah diserahkan kepada hukum. Semua setara di mata hukum.

“Semua akan diproses sama sesuai dengan hukum yang berlaku. Hormati proses hukum yang ada,” sebut Presiden, Kamis (31/8/2023) siang.

Baca: LPSK Akan Lindungi Imam Masykur

Pernyataan tersebut disampaikan di ujung konferensi pers saat Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo membuka Rapat Kerja Nasional ke-18 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Tangerang, Banten.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (12/8/2023) sore, Imam Masykur diculik oleh tiga oknum TNI yang menyamar sebagai polisi. Mereka menculik Imam di depan beberapa orang yang sedang berada di kawasan pasar di Ciputat, Tangerang, Banten.

Imam sempat melawan, namun berhasil didorong ke dalam toko kosmetiknya hingga ia terjerembab. Pelaku menguras uang di laci dan mengobrak-abrik seisi toko.

Kemudian membawa Imam Masykur dan seorang lainnya entah ke mana. Dalam penculikan tersebut melibatkan dua oknum sipil. salah satunya abang ipar Praka R Manik. Pria sipil tersebut dikabarkan merupakan warga Paloh Lada, Kota Lhokseumawe.

Di dalam mobil, Imam Masykur yang disuruh jongkok dilucuti bajunya. Matanya diikat dan bagian bahu dan punggungnya dipukuli dengan benda tumpul.

Pria berusia 25 tahun tersebut meraung. Pelaku memaksa Imam menyerahkan uang Rp50 juta. Tapi Imam tidak punya uang sebanyak itu.

Melalui telepon Imam meminta bantu kepada sepupunya yang bernama Said Abdurahman. Tapi sang sepupu juga tidak punya uang. Apalagi baru beberapa waktu yang lalu Imam Masykur ditangkap oleh gerombolan dan meminta tebusan.

Pelaku memaksa korban menelepon keluarganya di kampung. Pelaku tidak henti-hentinya menyiksa Imam Masykur. Pria itu meraung kesakitan. Berkali-kali dia menngucap asma Allah karena tak sanggup lagi menerima siksaan keji dari para pelaku yang sehari-hari merupakan prajurit TNI.

Tak kuat menahan sakit, akhirnya Imam meninggal dunia di dalam mobil itu. Para pelaku panik. Praka R Manik, Praka HS, dan Praka J, tak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya mereka melepas satu sandera lainnya. Sedangkan jasad Imam dibawa dan kemudian dibuang ke sungai.

Empat hari kemudian jasadnya mengambang di Sungai Cibogo, Karawang, pada Selasa (15/8/2023) pukul 12.30 WIB. Jasad sang pemuda mengambang di samping hamparan eceng gondok. Saat dievakuasi, terlihat bagian punggung dan bahu memerah-biru, sebagai pertanda bila bagian tersebut yang paling parah mendapatkan pukulan oleh para pelaku.

Artikel SebelumnyaBiadab, Remaja Putri di Aceh Timur Diperkosa Pacar dan 15 Temannya
Artikel SelanjutnyaAnies Baswedan Khianati AHY, Setuju Muhaimin Sebagai Wakil
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here