Polda Aceh Gagalkan Perdagangan Anak Saat Hendak Diboyong ke Balikpapan

Polda Aceh Gagalkan Perdagangan Anak Saat Hendak Diboyong ke Balikpapan Polda Aceh berhasil gagalkan perdagangan anak di bawah umur saat hendak diboyong ke Balikpapan. Ilustrasi: Komparatif.ID.
Polda Aceh berhasil gagalkan perdagangan anak di bawah umur saat hendak diboyong ke Balikpapan. Ilustrasi: Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Aceh berhasil menggagalkan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan korban seorang anak di bawah umur.

Korban ditemukan di Digital Airport Hotel Soekarno Hatta, Jakarta, pada Selasa, (7/1/2025). Keberhasilan ini menambah daftar capaian Polda Aceh setelah sebelumnya menyelamatkan seorang anak korban TPPO di Malaysia.

Korban, seorang anak berusia 13 tahun asal Aceh Besar, awalnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Senin, 6 Januari 2025.

Kepanikan memuncak ketika ibu korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Aceh untuk melaporkan kehilangan tersebut, bahkan sempat pingsan akibat kecemasan.

Dirreskrimum Polda Aceh Kombes Ade Harianto mengungkapkan korban dilaporkan tidak kembali ke rumah setelah jam sekolah usai. “Setelah menerima laporan, penyidik segera bergerak cepat untuk melacak keberadaan korban,” jelas Ade Harianto, dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).

Baca jugaPolda Jemput Anak Aceh yang Dijual di Malaysia

Dari hasil penyelidikan intensif, korban diketahui berada di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Ade lalu langsung menginstruksikan personel untuk segera menindaklanjuti dan memastikan korban ditemukan.

“Korban berhasil ditemukan di Digital Airport Hotel Soekarno Hatta, Jakarta, (Capsule Hotel), saat menunggu arahan untuk diberangkatkan ke provinsi lain,” lanjut Ade.

Dalam keterangan awal, korban mengungkapkan dirinya dihubungi oleh seseorang yang tidak dikenal dan diminta berangkat ke Balikpapan. Tiket pesawat hingga penginapan telah diatur oleh pelaku. Berdasarkan arahan yang diterima, korban sedang menunggu instruksi lebih lanjut sebelum melanjutkan perjalanan.

“Penyidik berhasil menemukan korban tepat waktu. Jika terlambat beberapa saat saja, kemungkinan besar korban akan sulit dilacak keberadaannya,” tambahnya.

Saat ini, penyidik membawa korban kembali ke Aceh melalui Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya, korban akan dimintai keterangan lebih lanjut untuk mendalami dugaan keterlibatan jaringan TPPO yang mengarahkan korban ke Balikpapan.

Terakhir, Ade mengimbau masyarakat Aceh, khususnya para orang tua, untuk selalu mengawasi pergaulan anak-anak mereka agar terhindar dari tindak kejahatan, terutama TPPO.

Artikel SebelumnyaCut Nyak Dien Berdarah Minangkabau
Artikel SelanjutnyaKejari Bireuen Tangani 5 Kasus Korupsi Sepanjang 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here