Plt Kadisdik Aceh: Kebijakan Libur Sekolah Terdampak Bencana Diserahkan ke Kepsek

Plt Kadisdik Aceh: Kebijakan Libur Sekolah Terdampak Bencana Diserahkan ke Kepsek
Plt Kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Murthalamuddin. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh– Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Murthalamuddin, mengatakan keputusan meliburkan sekolah di daerah terdampak bencana banjir diserahkan sepenuhnya kepada Kepala Sekolah dan Dewan Guru.

“Terkait libur sekolah di daerah bencana, kami serahkan kepada kepala sekolah dan dewan guru, karena merekalah yang paling mengetahui situasi lapangan untuk meliburkan atau tidak,” ujar Murthalamuddin dalam keterangan resminya, pada Jumat (28/11/25).

Meski memberikan otonomi penuh, Murthalamuudin tetap menganjurkan agar proses pembelajaran tidak berhenti total. Ia menyarankan metode pembelajaran daring (belajar dari rumah) jika kondisi infrastruktur seperti listrik dan jaringan internet masih memungkinkan.

Selain kebijakan administratif, Murthalamuddin juga menginstruksikan sekolah-sekolah yang tidak terdampak bencana untuk mengirimkan bantuan tenaga guna membersihkan sekolah-sekolah yang terendam banjir atau rusak.

Bagi sekolah yang terdampak, ia menekankan pentingnya pelibatan siswa dalam proses pemulihan saat air telah surut. Hal ini, menurutnya, bukan sekadar pembersihan, melainkan bagian dari pembentukan karakter tanggung jawab siswa.

Baca juga: Plt Kadisdik Aceh Instruksikan Sekolah Jadi Posko Darurat Jika Dibutuhkan

“Kami meminta sekolah yang terdampak agar menggerakkan siswa untuk melakukan gotong royong ketika air telah surut. Selain itu, kita beri waktu satu hari untuk membantu masyarakat membersihkan rumah, masjid, meunasah, atau fasilitas umum lainnya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Murthalamuddin mengajak seluruh insan pendidikan yang berada di zona aman untuk menggalang donasi. Bantuan difokuskan pada penyediaan buku dan peralatan sekolah yang bermanfaat bagi siswa korban bencana.

Ia meminta organisasi profesi guru dan pendidikan seperti PGRI, Kobar GB, IGI, Pergunu, dan lainnya untuk turun tangan.

“Kami menghimbau organisasi-organisasi pendidikan untuk menggerakkan anggotanya membantu membersihkan sekolah atau melakukan open donasi agar daerah terdampak dan siswanya dapat kembali belajar dengan baik,” tutupnya.

Artikel SebelumnyaCoretax Pasca 11 Bulan: Masalah Terkuak, Solusi Dibangun
Artikel Selanjutnya56 Unit Rumah di Balee Panah Juli Jatuh ke Sungai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here