Komparatif.ID, Banda Aceh—Pengamat Politik Aceh Cut Meutia, Kamis (26/5/2022) mengatakan meskipun Pj Gubernur Aceh boleh ditunjuk dari kalangan manapun, tapi sebaiknya sosok dari sipil lebih tepat menjadi nakhoda Aceh hingga Pemilu 2024.
Cut Meutia mengatakan hal itu dalam diskusi daring yang digelar oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) The Atjeh Institute (AI) dengan tema “ “Siapakah Sosok Tepat Pj Gubernur Aceh?”.
Di dalam diskusi daring tersebut Cut Meutia yang juga politisi Partai Aceh (PA) mengatakan sebagai daerah bekas konflik, menempatkan Pj Gubernur dari kalangan militer memiliki tantangan tersendiri. Karena masih ada hal yang belum selesai dengan berbagai persoalan yang pernah terjadi di masa lalu.
“kalau sipil masih ada, mengapa ambil dari kalangan militer, bila masih ada orang lokal mengapa harus harus dari inter-lokal?” kata Cut Meutia.
Dia menyebutkan, Pj bukan sebatas mengatur administrasi atau mengisi kekosongan, tapi harus dapat membangun Aceh. Jangan nanti, datang ke Aceh bawa M-16, begitu selesai tugas bawa pulang 16 M.
“Jangan sampai istilahnya nanti datang ke Aceh membawa M-16, lalu setelah itu membawa pulang 16 M,” kata Cut Meutia.