Pj Bupati & Ketua DPRK Kunjungi Duafa di Samudera dan Meurah Mulia

Pj Bupati Aceh Utara saat berkunjung ke gubuk Abdul Wahab (45) warga Pulo Blang, Meurah Mulia. Foto: Prokopim/Riki.

Komparatif.ID, Lhoksukon– Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah dan Ketua DPRK Arafat Ali, Selasa (2/8/2022) mengunjungi warga duafa level ekstrim di beberapa gampong di Kecamatan Samudera dan Meurah Mulia.

Kunjungan kerja meninjau kondisi rakyat miskin itu dilakukan untuk mengecek kondisi hunian rakyat yang hidup di desa-desa, dengan kondisi rumah tidak layak huni pada level yang sangat parah.

Di Kecamatan Samudera, Bupati dan Ketua DPRK mendatangi lima rumah yang tidak layak huni. Rata-rata berupa gubuk reot, tanpa kamar tidur, serta kumuh.

Kondisi kemiskinan yang mereka alami sudah berlangsung belasan tahun, tak berubah meskipun Aceh sudah lama mendapatkan berbagai jenis dukungan dari Pemerintah Pusat dan dunia internasional.

Di Samudera, Pj Bupati berkunjung ke beberapa rumah di Gampong Meucat dan Puuk.

“Sudah lebih lima tahun saya seperti ini,” sebut Fahrurrazi (41) duafa yang tinggal di gubuk reot bersama istri dan anaknya.

Fakrurrazi saat menyambut kedatangan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah. Foto: Prokopim/Riki.
Fakrurrazi saat menyambut kedatangan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah. Foto: Prokopim/Riki.

Camat Samudera, Ilyas,S.E kepada Pj Bupati dan Ketua DPRK Arafat Ali menjelaskan salah satu warga yang mereka kunjungi bahkan sudah pernah pindah karena gubuk pertama roboh dan tidak bisa lagi diperbaiki.

Ketika kunjungan berlanjut ke Kecamatan Meurah Mulia, Azwardi dan Arafat justru harus menyaksikan isak tangis haru dari warga miskin yang mereka kunjungi.

Halimah, warga Meunasah Manyang, yang telah lama menjanda, tak kuasa menahan air mata, kala menerima kunjungan Pj dan Ketua DPRK. Perempuan itu mengaku sudah lama hidup dalam kemiskinan, dan tidak ada yang peduli.

Baru kali ini pemerintah datang menjenguk dirinya.

“Saya kan, Pak. Jangankan dijenguk, PKH pun tidak dapat,” isaknya sembari menyapu air mata menggunakan jilbab.

Lain lagi ketika rombongan berkunjung ke gubuk milik Abdul Wahab (45) buruh tani di Gampong Pulo Blang.

Pria kurus itu bergetar suaranya karena menahan rasa haru. Ia tidak menyangka Pj Bupati dan Ketua DPRK datang ke gubuknya yang tidak layak huni.

Ketika Pj Bupati Azwardi bertanya istri Abdul Wahab kemana, pria kurus itu menjawab bila istrinya sedang bekerja di kebun orang.

“Saya bersihkan kebun milik kami, dan mamaknya anak-anak mencari upahan di kebun orang lain,” kata Abdul.

Kisah miris lainnya ditemukan di Gampong Paya Bili. Seorang duafa gagal menikahkan anaknya karena mereka tak memiliki rumah layak huni.

Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali, Selasa (2/8/2022) saat menyerahkan bantuan sembako kepada warga miskin di Meurah Mulia. Foto: Prokopim/Riki.

Pj Bupati menyebutkan gubuk reot tak layak huni, akan mendapatkan prioritas utama pembangunan rumah duafa di Aceh Utara.

“Mereka hidup di dalam hunian sangat tidak layak itu sudah bertahun-tahun, bahkan ada yang belasan tahun. Ini tidak boleh lagi berlanjut,” kata Azwardi.

Azwardi mengingatkan camat, untuk menempatkan warga miskin ekstrim di dalam data prioritas.

“Saya ingin membereskan ini dulu. Tidak boleh lagi di Aceh Utara ada warga yang hidup di gubuk tak layak. Ini tanggung jawab camat untuk mendata dan memverifikasinya dengan teliti,” terang Azwardi.

Saat berkunjung ke gubuk-gubuk warga, Azwardi menyerahkan bantuan sembako dan pakaian serta uang tunai. Arafat Ali juga ikut memberikan sumbangan dalam bentuk uang tunai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here