Komparatif.ID, Sigli— Setelah sempat dijalankan lebih dari satu dekade lalu, program pembelajaran Al-Qur’an “Satu Hari Satu Ayat” kini kembali digaungkan di Kabupaten Pidie.
Inisiatif ini resmi diluncurkan kembali oleh Bupati Pidie, H. Sarjani Abdullah, S.H., bersama Wakil Bupati Alzaizi, dalam sebuah seremoni yang berlangsung di SMP Negeri 2 Sigli pada Rabu (21/5/2025).
Program yang pernah diperkenalkan pertama kali pada Maret 2014 di SDN 3 Beureunuen saat Sarjani memimpin Pidie di periode pertamanya itu, kini mendapat sentuhan baru.
Didorong semangat revitalisasi, kegiatan ini dirancang agar lebih terstruktur, masif, dan selaras dengan kebijakan Pemerintah Aceh yang mendorong pembiasaan membaca Al-Qur’an selama 15 menit sebelum proses belajar dimulai di sekolah.
“Revitalisasi program ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Yusmadi, S.Pd., M.Pd., saat menyampaikan laporan kegiatan.
Ia menegaskan tujuan utama program ini adalah mengikis buta huruf Al-Qur’an di kalangan pelajar, sekaligus mendorong pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Di hadapan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para kepala sekolah, tokoh agama, serta berbagai elemen masyarakat yang hadir, Bupati Pidie Sarjani menekankan bahwa gerakan ini adalah bagian dari tanggung jawab syariat yang harus dijalankan secara konsisten.
Baca juga: IMNAD Pidie Dilantik, Sarjani Ajak Para Dai Jadi Teladan Umat
“Ini bukan sekadar program seremonial. Ini adalah amanah, yang harus kita laksanakan dengan sungguh-sungguh agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang Qur’ani, yang menjadikan Al-Qur’an sebagai kompas dalam hidupnya,” tuturnya.
Sarjani juga mengingatkan Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca dan dihafal, melainkan untuk diamalkan dalam setiap aspek kehidupan. “Al-Qur’an hadir untuk membimbing kita hidup di dunia dan menuntun kita kembali kepada Allah di akhir hayat,” katanya.
Program “Satu Hari Satu Ayat” ini bukan berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari visi besar Pidie untuk periode 2025–2030. Dua program prioritas yang diusung oleh duet kepemimpinan Sarjani-Alzaizi yakni “Pidie Meusyariat” dan “Pidie Caroeng” menempatkan aspek pendidikan dan nilai keislaman sebagai pilar utama pembangunan daerah.
Sebagai bagian dari prosesi peluncuran, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie, Marlinda Aiha, S.T., S.H., M.H., membacakan instruksi resmi dari Bupati Pidie terkait pelaksanaan program ini.
Selanjutnya, instruksi tersebut secara simbolis diserahkan kepada tiga institusi strategis di sektor pendidikan dan keagamaan: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie yang dipimpin Yusmadi, Kantor Kementerian Agama Pidie yang dipimpin Drs. H. Abdullah, M.Ag, serta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pidie–Pidie Jaya di bawah koordinasi Razali, M.Pd.
Hadir dalam acara peluncuran tersebut antara lain Sekda Pidie, Drs. Samsul Azhar, para staf ahli bupati, kepala dinas dan kabag, Ketua Tim Penggerak PKK Pidie, Bunda PAUD Kabupaten, para rektor perguruan tinggi, tokoh-tokoh pendidikan dan agama, serta tim perumus konsep revitalisasi gerakan ini.