Komparatif.ID, Lhoksukon– Petani padi di Aceh Utara yang mengalami gagal panen akibat banjir beberapa waktu lalu, mendapatkan bantuan dari asuransi.
Selain asuransi ganti rugi gagal panen, petani juga diberikan bantuan benih padi baru. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan Provinsi Aceh Cut Huzaimah.
Saat mengunjungi kawasan sawah yang gagal panen akibat banjir di Gampong Matang Ubi, Lhoksukon, Minggu (23/10/2022), Cut Huzaimah yang membersamai kunjungan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menjelaskan, banjir yang melanda Aceh Utara menjamah 18 kecamatan.
Luas sawah yang terdampak 6.776 hektar, terdiri dari 5.050 hektar padi jelang panen, dan 1.723 hektar persemaian. Adapun padi gagal panen (puso) 2.085 hektar, dan persemaian yang rusak 1.526 hektar.
Lebih lanjut dia menjelaskan pemerintah mengucurkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petani padi yang gagal panen sebesar Rp6 juta/hektar. Total luas lahan yang mendapatkan AUTP 314 hektar. Total asuransi yang dikucurkan kali ini Rp1,8 miliar, bersumber dari APBN dan APBA.
Di sisi lain, jumlah benih bantuan untuk petani korban banjir 82,4 ton, dengan luas lahan 3.297 hektar.
Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah pada kesempatan itu memberitahukan kepada Achmad Marzuki bila padi gagal panen tapi masih bisa dituai, masih dapat dijual dengan harga Rp3.600/ kilogram.
“Sudah ada pihak yang membeli untuk kebutuhan pakan ternak,” terang Azwardi kepada Achmad Marzuki.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki pada kunjungan tersebut memberikan penjelasan saat ini tanggul pengaman sudah dibangun. Pembangunannya dapat dilakukan lebih cepat berkat peran penting Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang berkunjung ke Lhoksukon beberapa hari lalu.
Achmad Marzuki menjelaskan pembangunan Waduk Keureuto terus dipacu. Persoalan sengketa lahan sudah seluruhnya diselesaikan. Ia berharap waduk tersebut dapat segera tuntas, sehingga sanggup mengendalikan debit air di wilayah Aceh Utara
“Mudah-mudahan tahun depan tidak ada lagi banjir di Aceh Utara,” harap Achmad Marzuki.