Komparatif.ID, Kuala Lumpur–Dalam rangka mengingat 22 tahun Resolusi PBB 1325, Institut Internasional Pemikiran dan Peradaban Islam atau International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) menyelenggarakan seminar internasional yang membahas rancangan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan-perempuan yang bergerak dalam pencapaian damai di dunia.
Forum itu membahas isu kesejahteraan perempuan-perempuan yang bekerja di badan pertahanan dalam dan luar negeri serta perempuan-perempuan yang bergerak di kalangan rakyat bawah dalam wilayah-wilayah perang dan pembangunan.
Dialog berjudul “International Forum on Women, Peace and Sustainable Security (WPS): Lessons Learned from the Field” dilaksanakan Kamis (30/6/) pada pukul 09.00-14.00 di Main Hall Istac No. 24 Persiaran Tuanku Syed Sirajuddin Taman Duta, Kuala Lumpur.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan ISTAC, Prof. Abdelazis Berghout, Duta Besar Kerajaan Belgia di Malaysia, H.E Pascal H Gregoire, Rektor IIUM, Dzulkifli Abdul Razak, dan Prof. Tan Sri. Dr Jemilah binti Mahmood, Eksekutif Direktur, Pusat Sunway bagi Kesehatan Planet.
Terdapat 4 sesi dalam dialog ini yang disi oleh 11 nama-nama penting yang bergerak di badan profesional dan birokratik.Tujuh di antaranya adalah perempuan-perempuan dengan berbagai keahlian. Mereka adalah Direktur Jenderal Angkatan Tentara Malaysia Pelatihan Keamanan, Kementrian Pertahanan Malaysia Brigadier General Fadzillah Abdullah, Ibnu Sina Chair Holder IIUM Profesor Emeritus Datuk Dr. Asma binti Ismail, Rektor IIUM Professor Emeritus Tan Sri Dato Dzulkifli bin Abdul Razak.
Representasi Permanent Irlandia bagi PBB di New York Duta Besar Geraldine Byrne Nason, Kepala Departemen Kajian Internasional dan Strategi di Fakultas seni dan Ilmu Sosial Universitas Malaya Dr Khoo Ying Hooi, Co-founder IMAN Research Ms. Dina Zaman, Deputi Sekretaris Jendral ASEAN untuk Komunitas Budaya-Sosial ASEAN, Koordinator Residen PBB di Malaysia, Brunei Darussalam and Singapore,M. Ekkaphab Phantavong.
Konsultan HAM, Mantan Komisioner SUHAKAM Ms. Karima El Korri,dan Dekan Pusat Kajian Pascasarjana IIUM. Prof. Ida Madieha Abdul Ghani Azmi.
Dalam forum itu peserta berharap dengan kerjasama antara ISTAC dan Kedutaan Kerajaan Belgia di Malaysia,bisa memberikan solusi pada persoalan-persoalan keamanan, kedamaian, dan peluang setara bagi semua perempuan yang masih ada saat ini di Malaysia dan dunia global.