Komparatif.ID, Jantho— Perajin eceng gondok di Aceh Barat kesulitan mendapatkan bahan baku. Selama ini, bahan baku eceng gondok harus didatangkan dari Meulaboh, Aceh Barat.
Tapi pilihan “mengimpor” dari kecamatan lain membuat biaya produksi membengkak.
Hal tersebut disampaikan oleh perajin eceng gondok EG Craft, Jumat (11/10/2024) saat Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Aceh berkunjung ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kerajinan Enceng Gondok di Desa Kubu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.
Baca juga: Mila Craft, Sentra Kerajinan Bordir Aceh Utara yang Mendunia
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Leni Rahmasari, menyebutkan pada kunjungan tersebut Bea Cukai mendapatkan masukan dari UMKM EG Craft, bahwa perajin saat ini sedang mengalami masalah terkait pasokan bahan baku.
Sudah beberapa waktu, eceng gondok di Gampong Kubu, banyak yang mati. Mau tak mau, mereka harus membeli bahan baku dari kecamatan lain.
Leni berjanji pihaknya akan membangun koordinasi dengan Pemkab Aceh Barat, supaya pemerintah melakukan pemeriksaan di lapangan, mengapa tumbuhan air tersebut mati di Gampong Kubu.
“UMKM merupakan critical engine bagi perekonomian di Indonesia. Bea Cukai berkomitmen terus mendampingi sehingga UMKM kita bisa mandiri, dan bisa menjual hasil produksinya ke luar negeri,” katanya.