Komparatif.ID, Banda Aceh— PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional Aceh hingga kuartal ketiga 2022 telah menyalurkan 16.220 milyar rupiah, atau tumbuh 13,31 persen secara year on year (yoy).
Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berupa tabungan, giro dan deposito naik 11,79 persen, atau 1.580 milyar rupiah secara yoy. Serangkaian keberhasilan pertumbuhan yang dicatatkan BSI Aceh juga juga berimpak baik pada pertumbuhan aset.
Hingga kuartal III, total aset BSI Aceh mencapai 17.504 milyar rupiah, atau tumbuh 9,11 persen secara yoy.
Per September 2022, BSI Aceh juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2,1 triliun rupiah. Targetnya, diakhir tahun ini angka penyaluran KUR berada dikisaran 2,4 triliun rupiah
Regional CEO (RCEO) BSI Aceh Wisnu Sunandar mengatakan, pertumbuhan pembiayaan karena membaiknya kualitas pembiayaan tahun ini, serta penetrasi bank untuk mendorong UMKM yang berpotensi di daerah-daerah seluruh Aceh.
Wisnu menjelaskan, pertumbuhan ini menjadi penanda bahwa BSI serius untuk mendorong perekonomian Aceh. Sekaligus menunjukan kepada calon investor bahwa Aceh memiliki iklim investasi yang baik.
“BSI sangat serius bersinergi membangun Aceh, sekaligus untuk menunjukan daerah kita aman dan nyaman untuk investasi,” ujar Wisnu di Kantor BSI Area Banda Aceh, Kamis (27/8/2022).
ATM BSI Macet
Terkait kendala ATM macet yang ramai dibicarakan, Wisnu menjelaskan bahwa BSI memiliki rekanan pihak ketiga yang memantau secara real time 24 jam tanpa henti.
“Kita punya rekanan pihak ketiga yang mengawasi kinerja ATM agar tidak bermasalah secara real-time se-Aceh, ketika macet disatu dua tempat, sebelum teknisi datang kabar sudah viral duluan. Namun kita tetap concern terkait hal tersebut,” ucap Wisnu.
Laba BSI di Kuartal III Tumbuh 42%
Secara nasional, kinerja positif BSI berlanjut pada kuartal III 2022. Laba bersih meningkat 42 persen secara yoy atau mencapai 3,21 triliun rupiah.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 11,86 persen atau mencapai 245,18 triliun rupiah. Direktur Utama BSI Hery Gunardi melalui rilis yang diterima Komparatif.ID mengatakan, kinerja positif ini didukung kepercayaan masyarakat.
Bahkan tabungan wadiah tumbuh melesat dan menjadi salah satu produk yang paling diminati masyarakat. Pasalnya produk perbankan syariah tersebut bebas biaya administrasi bulanan dengan fasilitas e-banking yang mudah diakses.
“Kami terus melakukan transformasi dan efisiensi di internal serta mencermati perkembangan ekonomi di dalam negeri dan global, agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Hery.
Tumbuh Sehat Karena Islamic Ecosystem
Hery Gunardi juga menyebutkan pertumbuhan yang berhasil dicatatkan BSI karena terdorong sinergi dan kosistensi membangun Islamic Ecosystem. Hal tersebut menjadi salah satu katalis utama pertumbuhan kinerja impresif BSI sepanjang tahun ini.
“Kami optimistis Islamic ecosystem menjadi bentuk kesinambungan yang saling menguatkan dan mendukung. Hal ini memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan bisnis perseroan,” jelas Direktur Utama BSI.
Untuk mengembangkan ekosistem tersebut, Hary memerlukan dukungan dari seluruh pihak terkait. Sehingga literasi keuangan syariah dapat ditingkatkan, serta perbankan syariah mampu menjadi leading sektor diiringi pertumbuhan market share di masa mendatang.
