
Komparatif.id, Rio de Janeiro– Pemerintah Brazil melakukan perang terbuka dengan geng narkoba. Hingga Rabu (29/10/2025) 115 anggota geng narkoba di Rio de Janeiro ditembak mati oleh aparat penegak hukum.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sudah sangat jengah dengan peredaran narkoba di negaranya. Dia pun mendeklarasikan perang terbuka membasmi geng narkoba. Perang terbuka memberantas geng narkoba melahirkan korban jiwa. Menurut laporan, empat polisi ikut tewas dalam aksi penegakan hukum tersebut.
Razia geng narkoba di Brasil sangat serius. Pemerintah melibatkan ratusan polisi, helicopter, kendaraan lapis baja, hingga drone. Para gangster narkoba diburu hingga ke lubang semut.
Menurut laporan, polisi menggerebek kawasan kumuh padat penduduk, yaitu wilayah Comando Vermelho, sebuah jaringan narkoba terkuat dan tertua di Rio de Janeiro.
Baca juga: Prabowo Temui Sekjen PBB di Brazil, Bahas Isu Palestina
Geng narkoba Comando Vermelho memberikan perlawanan. Mereka menyita puluhan bus untuk memblokir jalan utama. Menerbangkan drone berbahan peledak menyerang polisi.
Polisi tak hilang akal. Melihat geng narkoba yang nekat, aparat hukum mendorong para penjahat merangsek ke hutan.
Sekretaris Polisi Militer Marcelo de Menetez dalam konferensi pers menyebutkan polisi sengaja mendorong para penjahat ke kawasan hutan supaya masyarakat terlindungi.
Sekretaris Polisi Sipil Felipe Curi mengatakan jasad yang ditemukan umumnya hanya mengenakan pakaian dalam. Warga telah melepaskan segaram kamuflase seperti rompi dan senjata yang digunakan para gangster yang tewas.
Polisi mengumumkan juga, selain korban jiwa, polisi juga berhasil menangkap 113 orang dan menyita 91 pucuk senapan dan sejumlah besar narkoba.
Keluarga pengedar narkoba tidak tinggal diam. Mereka menuduh polisi telah melakukan tindakan eksekusi di luar prosedur. Puluhan mayat yang ditemukan, bahkan ada yang tanpa kepala, merupakan bukti telah terjadi extra judicial killing.
Raquel Thomas, ibu dari seorang gangster muda berusia 19 tahun mengatakan putranya ditemukan tanpa kepala. “Polisi menggorok leher anak saya dan kepalanya digantungkan di pohon,” sebutnya.
Sumber: dari berbagai sumber.











