Pemerintah Aceh Targetkan 6.500 Gampong Bentuk Koperasi Merah Putih

Pemerintah Aceh Targetkan 6.500 Gampong Bentuk Koperasi Merah Putih
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, saat memimpin rapat lintas instansi persiapan pembentukan Koperasi Merah Putih di Kantor Gubernur Aceh pada Senin (13/5/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Pemerintah Aceh tancap gas membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo. 

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, memimpin langsung rapat lintas instansi pada Senin (13/5/2025) di Kantor Gubernur Aceh, guna memastikan seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) bersinergi demi percepatan pembentukan koperasi di seluruh desa.

Fadhlullah menekankan koperasi ini tidak hanya sekadar lembaga ekonomi desa, melainkan bagian dari strategi besar memperkuat ketahanan pangan dari akar rumput. Ia meminta semua kepala dinas bergerak cepat, termasuk melakukan sosialisasi hingga ke tingkat gampong melalui berbagai kanal.

“Pembentukan koperasi ini bukan sekadar membentuk lembaga ekonomi. Ini bagian dari strategi besar membangun kekuatan pangan nasional dari tingkat desa, dan Aceh harus menjadi bagian aktif dalam gerakan ini,” ujarnya.

Fadhullah menjelaskan Koperasi Merah Putih dirancang menjadi pusat produksi, distribusi, dan penyerapan hasil pertanian serta komoditas lokal lainnya. Sistemnya akan saling terhubung secara digital antar desa dan terkoneksi hingga nasional. 

Baca juga: BUMDes & Koperasi Merah Putih Jangan Cuma Jadi Pajangan

Setiap koperasi akan memiliki fasilitas seperti cold storage dan unit usaha lainnya untuk memperkuat posisi desa dalam rantai pasok pangan.

“Setiap desa akan memiliki cold storage. Sistem akan terintegrasi. Jika terjadi banjir barang, Bulog bisa langsung menyerap. Ini sistem ketahanan pangan yang disiapkan dari bawah,” lanjutnya. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari, menjelaskan pembentukan koperasi Merah Putih menyasar 6.500 unit yang tersebar di seluruh gampong. Skemanya meliputi pembentukan koperasi baru, pengembangan koperasi eksisting, dan revitalisasi koperasi yang mati suri. 

Menurutnya, koperasi ini akan menjadi alat vital bagi desa dalam menciptakan kemandirian ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada pasar luar.

Fasilitas koperasi tidak hanya berhenti pada simpan pinjam dan logistik. Beberapa unit usaha lainnya yang dirancang antara lain layanan kesehatan dan fasilitas penyimpanan hasil panen. 

Semuanya diharapkan bisa beroperasi optimal mulai Oktober 2025, setelah melalui proses legalitas yang dikejar tuntas sebelum akhir Juni. Pemerintah Aceh dijadwalkan meluncurkan Koperasi Merah Putih pada 12 Juli 2025.

“Koperasi ini akan menjadi wadah bagi desa untuk mandiri secara ekonomi, mengurangi pengangguran, dan mewujudkan kemandirian pangan,” kata Azhari.

Artikel SebelumnyaPT Pase Energi Migas Berencana Hidupkan Sumur Tua di Aceh Utara
Artikel SelanjutnyaPidie Resmi Luncurkan Baju Adat Khas Daerah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here