
Komparatif.ID, Banda Aceh— Pemerintah Aceh memperpanjang masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi hingga 26 Desember 2025 yang sebelumnya seharusnya berakir pada 12 Desember 2025.
Hal tersebut disampaikan langsung Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), di Meuligoe Gubernur, Rabu (10/12/2025) malam.
“Pemerintah Aceh memutuskan memperpanjang masa tanggap darurat selama 14 hari kedepan hingga 26 Desember 2025,” ujarnya.
Mualem mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat dilakukan karena penanganan berbagai wilayah di Aceh yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor masih membutuhkan penanganan intensif.
Mualem menjelaskan kondisi di lapangan belum memungkinkan untuk mengakhiri status darurat. Sejumlah wilayah terdampak masih dalam proses penanganan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memastikan seluruh korban serta infrastruktur yang rusak dapat tertangani.
Baca juga: Tolong Selamatkan Rakyat Aceh!
Ia menambahkan pemerintah terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan di daerah terdampak.
Sementara itu, Kepala Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, M. Nasir, melaporkan hingga hari ke-13 penanganan tercatat 407 korban meninggal dunia, 31 orang masih hilang, dan 1.951.426 jiwa terdampak bencana banjir.
Ia juga menyebutkan terdapat 817.742 jiwa yang masih berada di 2.186 titik pengungsian. Angka tersebut menunjukkan tren penurunan dibandingkan hari-hari awal pascabencana.
Nasir memaparkan dampak kerusakan yang cukup luas, mencakup fasilitas umum, rumah warga, serta sektor pertanian. Sebanyak 258 unit perkantoran, 207 tempat ibadah, 266 sekolah, dan 132 rumah sakit atau fasilitas kesehatan rusak.
Selain itu, terdapat 461 titik jalan rusak serta 332 jembatan yang terdampak. Kerusakan rumah mencapai 157.318 unit, sedangkan ternak yang mati atau hilang berjumlah 186.868 ekor. Kerusakan lahan pertanian juga signifikan, dengan 89.286 hektare sawah, 14.725 hektare kebun, dan 40.328 hektare tambak terdampak.












Nasib betul aceh ni. dapat presiden nggak kompeten. guberbur gitu juga. nasib. nasib.
prioritas nggak jelas sama sekali.