Pantai Lampuuk, Wisata 1000 Pesona

Pantai Lampuuk, Lhok Nga, Aceh Besar, merupakan salah satu objek wisata primadona di Aceh. Foto: Komparatif.ID/MUHAJIR JULI.
Pantai Lampuuk, Lhok Nga, Aceh Besar, merupakan salah satu objek wisata primadona di Aceh. Foto: Komparatif.ID/MUHAJIR JULI.

Pantai Lampuuk, yang berada di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, menyajikan 1000 pesona. Birunya laut yang bersisian dengan hamparan pasir putih, menjadikannya salah satu kepingan surga di Tanah Rencong.

DEBURAN ombak yang bermuasal dari Samudera Hindia, pecah di bibir pantai berpasir putih. Matahari pada Sabtu (24/9/2022) pukul 16.30 WIB, masih sangat menyengat. Tapi karena kilau birunya air laut, tidak dapat menahan laju siapa untuk segera menceburkan diri ke dalam airnya yang sangat jernih.

Pantai Lampuuk, yang berada di Gampong Meunasah Mesjid, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, membentang secara lengkung membentuk cekungan indah sepanjang lima kilometer.

Jejeran pohon cemara yang tumbuh di sepanjang pantai menjadi kanopi alam, sebagai pemberi rasa sejuk nan meneduhkan bagi pengunjung yang mengaso sembari menyeruput segarnya air kelapa muda.

Baca juga: Pariwisata Tanoh Gayo Menjanjikan Tumbuhnya Ekonomi

Di bawah rerimbun cemara, berjejer gazebo sederhana yang dimiliki oleh masing-masing pedagang jajanan, yang telah diberi nomor dan tanda khusus. Aneka makanan dijual di warung-warung tepi pantai yang dikelola secara swadaya oleh warga setempat. Mulai mi instan, hingga ikan bakar yang disajikan dengan bumbu kecap manis.

Jangan ragu perihal harga, meskipun tidak ditulis di daftar menu, tapi dapat ditanyakan kepada pedagang. Harga ikan bakar dihitung per ons, dan tergantung dari jenis ikannya. Harga kerapu dengan ikan merah tidak sama. Demikian juga ikan lain.

Anak-anak riang gembira berkejaran dengan ombak yang datang silih berganti menyapa bibir pantai yang tidak pernah kering. Kristal-kristal pasir putih, berkilauan diterpa sinar matahari;sungguh seperti permadani raja di Semenanjung Balkan di Eropa Tenggara pada masa lampau.

Semakin sore, bertambah ramai pengunjung yang datang. Ragam usia berkumpul di sana. Gazebo yang sebelumnya banyak kosong, pada pukul 17.00 WIB hampir seluruhnya terisi. Ada yang datang bersama keluarga, ada yang berkunjung bersama sahabat, serta ada pula yang berwisata bersama belahan jiwa. Semua menyatu di bawah teduhnya cemara yang menghijau penuh pesona.

Pengunjung berenang di Pantai Lampuuk. Birunya air laut menggoda siapa saja untuk segera berendam di dalamnya. Foto: Komparatif.ID/MUHAJIR JULI.
Pengunjung berenang di Pantai Lampuuk. Birunya air laut menggoda siapa saja untuk segera berendam di dalamnya. Foto: Komparatif.ID/MUHAJIR JULI.

Di bibir ombak, anak-anak semakin ramai bercengkerama dengan air laut. Ada yang melompat-lompat menjadikan ombak sebagai temali, ada yang berenang meniru superhero, ada pula yang membangun istana pasir sembari tergelak kala ombak menerjang gedung pasir yang baru saja dibangun.

20 meter dari bibir pantai, banana boat melenggak-lenggok sembari mengangkut pengunjung yang tak henti-hentinya berteriak kegirangan. Sepasang anak manusia terlihat mesra di atas speedboat yang melaju kencang, sembari ditatap kagum oleh remaja dari tepi.

Pantai Lampuuk Bersih dan Nyaman

Objek wisata Pantai Lampuuk, merupakan salah satu destinasi wisata yang dikelola dengan sangat professional di Aceh. Nyaris tidak ada sampah di tepi pantai. Benda bekas kemasan makanan, batok kelapa muda, dikumpulkan oleh pedagang dan dibuang ke tempat lain. Tidak ada tumpukan sampah yang dibakar di tepi pantai.

Keberadaan gazebo pedagang ditata sedemikian rupa. Tidak boleh melebihi jejeran cemara, karena mereka tahu bahwa salah satu tujuan pengunjung adalah mengabadikan moment penting saat berada di sana.

“Di sini tidak boleh bangun payung peneduh hingga ke tepi pantai. Harus ada space untuk pengunjung, baik untuk bermain bola, bermain layangan, berfoto, maupun aktivitas lainnya,” sebut Nita (40) salah satu pedagang di Babah Dua, Lampuuk.

Pantai Lampuuk merupakan spot memancing paling asyik. Pantainya yang berupa paduan terumbu karang dan pasir putih, menjadi surga bagi rumah ikan-ikan karang seperti kerapu, kakap, kuwe, tenggiri, dan beberapa jenis lainnya. Tak jarang, joran pemancing patah dilamun ganasnya ikan karang yang melawan ketika ketiban sial telah memakan umpan pancing.

Objek wisata Pantai Lampuuk berjarak 20 kilometer dari Kota Banda Aceh. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum. Hanya saja tidak ada fasilitas ojek menuju pantai. Dengan jarak 1,5 kilometer dari tepi jalan banda Aceh-Meulaboh, mustahil ditempuh dengan cara berjalan kaki.

Harga tiket masuk ke Pantai Lampuuk Rp3000 per orang. Anak-anak usia 1 sampai 10 tahun gratis.Tidak ada biaya parkir setibanya di objek yang dituju. di sana juga disediakan tempat membasuh diri seusai berenang di laut. Tiap orang dikenakan tarif Rp3000 besar dan kecil, dengan layanan free shampoo.

Pengelola pantai juga beberapa kali dalam sehari akan menyampaikan pengumuman tentang pentingnya menjaga keamanan diri ketika sedang berenang. Anak-anak dilarang mandi terlalu jauh dari bibir pantai. Orang dewasa diingatkan untuk menjaga keluarga masing-masing.

Pengelola Pantai Lampuuk sangat menjaga kebersihan. Berenang di sini menghadirkan rasa nyaman. Foto: Komparatif.ID/MUHAJIR JULI.
Pengelola Pantai Lampuuk sangat menjaga kebersihan. Berenang di sini menghadirkan rasa nyaman. Foto: Komparatif.ID/MUHAJIR JULI.

Amaran tersebut disampaikan dengan nada penuh persahabatan, seperti yang sering kita temukan di tempat wisata lainnya di seluruh Indonesia yang telah dikelola secara professional.

Jelang Magrib, Matahari seiris lagi sudah kembali ke peraduan. Anak-anak muda baik laki-laki dan perempuan mengabadikan momen itu dengan telepon genggam. Beberapa memotret dan merekamnya menggunakan DSLR.

Semburat keemasan cahaya Matahari di penghujung senja, sangat memesona untuk dibingkai dalam alat perekam gambar dan video.

Kumandang azan dari menara masjid di objek wisata Lampuuk bergema. Suaranya merayap hingga ke tepian pantai. Pengunjung perlahan-lahan meninggalkan tepi laut. Ada yang masuk ke pekarangan masjid, ada pula yang segera pulang.

Kala gelap telah menguasai alam, nun di tengah laut, terlihat kerlipan cahaya kecil seperti kristal yang diterpa cahaya. Kerlipan itu berasal dari kapal yang sedang melintas di perairan internasional, menuju tujuan masing-masing.

 

Artikel SebelumnyaAnggota DPRK Aceh Timur Ditangkap Sedang Isap Sabu-Sabu
Artikel SelanjutnyaDas’ad Latif Hadirkan Keceriaan Kaum Muda Aceh di Blang Padang
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here