Komparatif.ID, Banda Aceh— PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) menyebut akan memulai pengeboran eksplorasi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh Besar pada 2025.
Proyek ambisius ini diharapkan menjadi awal berdirinya pembangkit listrik panas bumi pertama di Aceh, sekaligus langkah strategis dalam mewujudkan swasembada energi nasional dan mendukung target net zero emission.
Berdasarkan survei geosains yang dilakukan pada 2017 hingga 2019, WKP Seulawah Agam menunjukkan potensi energi panas bumi mencapai 320 megawatt (MW). Potensi besar ini diperkuat dengan berbagai persiapan teknis yang telah dilakukan, termasuk pemetaan geohazard pada 2020-2021 dan pembaruan model konseptual pada 2022-2024.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, mengatakan data tersebut menjadi dasar kuat untuk melanjutkan ke tahap pengeboran eksplorasi di tiga lokasi utama yang telah direncanakan.
Baca juga: Target Energi Baru Terbarukan: Pesimis akan Tercapai 33 Persen di Tahun 2025 di Aceh
“Hal ini menjadi dasar teknis yang kuat untuk melanjutkan ke tahap pengeboran eksplorasi di tiga lokasi,” ungkap Edwil Suzandi dalam siaran resminya, Minggu (15/12/2024).
PGE sebagai afiliasi subholding Power & New Renewable Pertamina menunjukkan komitmennya untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Edwil menegaskan bahwa selain menghasilkan manfaat energi yang berkelanjutan, proyek ini juga diharapkan membawa dampak positif langsung bagi masyarakat sekitar, baik melalui penciptaan lapangan kerja baru maupun peningkatan perekonomian lokal.
Saat ini, tahap persiapan akuisisi lahan sedang berlangsung, dan pengeboran direncanakan dimulai pada 2025. Lokasi pengeboran di sekitar Gunung Seulawah Agam telah dirancang agar dapat diakses dengan baik untuk mendukung kelancaran logistik dan operasional.
Proyek Seulawah Agam tidak hanya menjadi prioritas bagi PGE, tetapi juga bagi pemerintah daerah dan nasional dalam memanfaatkan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Aceh, dengan potensi panas bumi yang melimpah namun belum tergarap, memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor energi hijau di Indonesia. Pembangunan pembangkit listrik panas bumi di Seulawah Agam diharapkan menjadi simbol kemajuan Aceh dalam mendukung pengembangan energi hijau yang berkelanjutan.
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga dan keterlibatan masyarakat untuk memastikan keberhasilan proyek dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Safrizal melihat proyek ini sebagai upaya strategis memanfaatkan potensi sumber daya alam Aceh demi pembangunan yang berkelanjutan. Ia menambahkan Pemerintah Aceh akan terus memprioritaskan kepentingan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan.