Pagi Ini Tu Min Akan Dimakamkan di Komplek Dayah

Teungku H. Muhammad Amin bin Teungku Mahmud, yang juga dsering disapa Tu Min, meninggal dunia pada Selasa (27/9/2022) di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Foto: Koleksi keluarga.
Teungku H. Muhammad Amin bin Teungku Mahmud, yang juga dsering disapa Tu Min, meninggal dunia pada Selasa (27/9/2022) di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Foto: Koleksi keluarga.

Komparatif.ID, Bireuen—Ulama karismatik Aceh Teungku H. Muhammad Amin, atau sering disapa dengan panggilan Tu Min, Selasa (27/9/2022) telah kembali ke haribaan Ilahi Rabbi pada pukul 15.45 WIB.

Ulama yang dikenal sebagai salah satu pengikut Mazhab Syafi’i paling setia di Aceh, merupakan salah seorang cendekiawan muslim paling senior. Putra almarhum Teungku Mahmud tersebut mangkat pada usia 90 tahun.

Menurut informasi yang diterima Komparatif.id dari salah seorang murid Tu Min, yaitu Teungku Muhammad Daniel bin Teungku Yakob, jenazah sang ulama sepuh nan legendaris, akan dimakamkan di pemakaman yang berada di komplek Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam, Gampong Blang Blahdeh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen.

“Abu akan dimakamkam di komplek Dayah Madinatuddiniyah Babussalam,” sebut cendekiawan muda muslim yang juga seorang pengusaha tersebut.

Jenazah ulama yang juga dikenal dengan sapaan Abu Tu, akan disalatkan di Masjid Jamik Blang Blahdeh, yang kini berada dalam satu komplek dengan dayah yang allahyarham asuh semasa hidupnya.

Sejak publik mengetahui bila sang pelita telah kembali ke haribaan ilahi, ribuan orang silih berganti melayat ke kediaman Abu yang bersebelahan dengan Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam, Jeumpa, Bireuen.

Tu Min mengembuskan nafas terakhir di ruang Paviliun dr. Fuadi Harun, Sp.B,karena keluhan sesak nafas. Tu dirawat di RSUD dr. Fauziah pada Senin dinihari (26/9/2022) sekitar pukul 02.30 WIB, setelah kesehatannya kembali drop dengan keluhan dyspnea (sesak nafas).

“Abu kembali dirawat pada Senin dinihari dengan keluhan sesak nafas. Allahyarham dirawat di ruang Paviliun dr, Fuadi Harun,Sp.B,” sebut Wakil Direktur RSUD dr. Fauziah Mirzal, S.Kep., M.K.M.

Semasa hidupnya, Tu Min Blang Blahdeh, bukan semata dikenal sebagai salah satu ahli fiqh di Aceh. Tapi juga sebagai ilmuan Islam yang tidak menjauhkan diri dari dunia politik. Allahyarham seringkali terlihat memberikan dukungan secara nyata kepada politisi, dengan cara tampil di atas panggung kampanye dengan cara memberikan dukungan langsung.

Seorang puteranya yaitu Tu Haidar, saat ini juga seorang wakil rakyat di DPRA. Politisi yang saat ini berkhidmat di Partai Nanggroe Aceh (PNA) merupakan salah seorang putera Tu Min yang terjun ke dunia politik praktis, sebagai pembuktian bila dayah juga mampu melahirkan politisi yang dapat berkontribusi dalam pembangunan secara lebih nyata.

Teungku Abdul Hamid Rasyid atau dikenal dengan sebutan Abu Hamid/Teungku Du Hamid (kiri) bersama Teungku H. Muhammad Amin/Tu Min, pada sebuah acara di Dayah Diniyah Darul Ulum, Gampong Beunyot, Juli. Foto: Repro koleksi keluarga Abu Hamid.
Teungku Abdul Hamid Rasyid atau dikenal dengan sebutan Abu Hamid/Teungku Du Hamid (kiri) bersama Teungku H. Muhammad Amin/Tu Min, pada sebuah acara di Dayah Diniyah Darul Ulum, Gampong Beunyot, Juli. Foto: Repro koleksi keluarga Abu Hamid.

Bireuen kembali kehilangan “penunjuk arah” dalam bidang religi. Tu Min merupakan salah satu rujukan utama dalam berbagai persoalan umat, khususnya yang berkaitan dengan ilmu fiqh.

Beberapa tahun lalu, tepatnya pada Jumat (12/7/2019, Bireuen juga telah kehilangan seorang ulama sepuh, Teungku H. Abdul Hamid bin Teungku Rasyid (Abu Hamid Teupin Mane), yang menutup mata pada usia 100 tahun.

Tu Min dan Teungku Du Hamid merupakan sahabat dekat. Keduanya sering bertukar pikiran dalam banyak hal.

Artikel SebelumnyaUlama Sepuh Tu Min Blang Blahdeh Meninggal Dunia
Artikel SelanjutnyaSakit di Malaysia, Lina Keude Tambu Mohon Dipulangkan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here