Skripsi Ditulis Pacar, Pacar Diputusin, File Skripsi Dihapus

pejuang skripsi pacar
Ilustrasi. Gambar dikutip dari situs kbeonline.id.

Komparatif.ID, Jakarta—Mawar (19) merupakan pacar dari Daniel (20). Mereka kuliah di sebuah universitas di Jakarta. Mereka satu angkatan, tapi beda fakultas.

Mawar benar-benar sangat mencintai Daniel. Selama menjadi pacar Daniel, dia melakukan banyak hal atas nama cinta; kecuali yang satu itu. U know lah.

Mawar adalah tipikal wanita, bila sudah jatuh cinta, maka dia akan mengabdi atas nama cinta. Semua hal yang diminta oleh Daniel, pasti dituruti, kecuali yang satu itu. karena yang satu itu hak mutlak pria yang kelak menikahi Mawar. Soal itu, Mawar tidak neko-neko.

Daniel benar-benar memanfaatkan hubungan spesialnya dengan Mawar. Sebagai mahasiswa yang dikenal smart, enjoy serta bucin, Mawar bersedia menulis kripsi milik Daniel dari awal hingga akhir. padahal ia sendiri juga sedang mengerjakan tugas akhir.

Baca: Diperas Kenalan Baru, La’ak Harus Berutang

Tibalah pada seminar proposal. Daniel dapat mengikutinya dengan lancar. Jauh-jauh hari sebelum mengikuti sempro, Mawar mempersiapkan Daniel seperti dosen melatih mahasiswa. Perempuan itu ingin sang pacar lulus seminar proposal tanpa kendala.

Usai seminar proposal, Mawar mengajak sang pacar makan. Tapi saat itu Daniel menolak dengan alasan capek dan mau istirahat di rumahnya.

Karena sayangnya kepada sang pacar, Mawar tidak merajuk. Dia justru memaklumi, mungkin Daniel energinya terkuras habis saat mengikuti sempro.

Mawar pulang ke rumahnya. Tiba di rumah, dia segera melakukan revisi sesuai dengan anjuran dosen penguji. Mawar lelah sekali, tapi dia tetap mengupayakan revisian, supaya sang pacar lulus tepat waktu.

Malam itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Daniel mengirimkan pesan WA kepada Mawar.

Kamu sayang aku, nggak?

Iya, balas Mawar.

Daniel langsung memainkan jurus buaya darat. Dia memberitahu malam itu akan nongkrong bersama teman stambuknya. Mawar mengiyakan. Saat perempuan itu minta sang pacar mengirimkan post a picture (pap), Daniel mengirimkannya. Di sampingnya ada seorang perempuan, yang diakuinya sebagai teman stambuk.

Mawar percaya saja. Malam itu, dia begadang hingga pukul 04.00 WIB, demi mengejar deadline skripsi sang pacar. Sedangkan Daniel menghabiskan malam sembari haha hihi dengan perempuan yang diakuinya sbagai teman stambuk.

Sore hari, Daniel datang ke rumah Mawar. Ia bermaksud mengambil revisian proposal skripsi. Mereka pun makan malam di rumah Mawar. Malam itu sang gadis masak sambal udang kesukaan Daniel.

Ketika sedang makan, masuk pesan ke telepon genggam sang pria. Ternyata dari mantan dia. Nomor sang mantan masih tersimpan dengan nama panggilan kesayangan.

“Kamu tahu nggak ini apa?” pesan berisi gambar buah-buahan.

Saat itu Mawar pura-pura tidak tahu. Dia memilih diam, tidak ada rasa cemburu. Demikianlah besar rasa percaya dirinya kepada Daniel.

Setelah makan malam itu, setibanya di rumahnya, Daniel memilih mengakhiri hubungan dengan Mawar. Daniel mengatakan Mawar tidak sebaik mantan pacarnya. Mawar tidak bisa membahagiakan pacar, dan dia mengaku tidak cinta sama sekali terhadap Mawar.

Malam itu, Mawar menangis sejadi-jadinya. Ia tidak percaya, dia kecewa, dia terluka, dia merana.

“Malam itu aku nangis kayak orang tolol,” tulis Mawar di laman media sosialnya.

Dua minggu kemudian Mawar tersadar bahwa skripsi dan proposal skripsi sang mantan pacar masih ada sama dirinya. Tersimpan rapi di dalam laptopnya. Ternyata saat mereka makan malam bersama, Daniel lupa mengambilnya, karena buru-buru hendak jumpa sang mantan yang disebut olehnya sangat baik.

Bismillah, dengan segenap keberanian, kekecewaan, kebahagiaan, Mawar menghapus file skripsi sang mantan pacar. Menghapus semua kenangan mereka berdua.

Hidup baru dimulai kembali.

Alhasil Daniel meraung-raung. Tapi nasi telah menjadi bubur. Tak ada maaf untuk pengkhianat hati.

Berselang enam bulan kemudian Mawar lulus kuliah. Dia mendaftarkan diri pada seleksi di kejaksaan. Dia lulus dan menjadi pegawai negeri.

Daniel dan selingkuhannya sampai Mawar lulus pegawai, mereka belum lulus kuliah.

Daniel berkali-kali mencoba minta balikan. Tapi Mawar bukan keledai. Dia tidak akan jatuh ke lubang yang sama.

“Sekarang elo bukan lagi tipikal yang gue idamkan, enyah lu dari hidup gue.” Demikian batin Mawar sembari menyeruput cappuccino dingin di Starbucks.

Artikel SebelumnyaKho Khie Siong Mewarisi Semangat Yap Thiam Hien
Artikel SelanjutnyaLiga 2: Laga Persiraja vs PSPS di Stadion Dimurthala Diundur
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here