
Komparatif.ID, Banda Aceh– Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 yang digelar di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Aceh, Banda Aceh menghadirkan perpaduan lengkap antara dunia otomotif, dukungan UMKM, serta hiburan.
Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 merupakan hasil kolaborasi perdana Kejaksaan Tinggi Aceh dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh bersama Klub Rencong Auto Custom yang terdaftar resmi di IMI.
Festival otomotif terbesar di Aceh tersebut menghadirkan kontes modifikasi mobil dan motor, pameran otomotif berbagai merek, hingga edukasi keselamatan berkendara.
Selain itu, puluhan booth UMKM turut meramaikan dengan menawarkan kuliner khas Aceh serta produk kreatif lokal, sehingga acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas pecinta otomotif, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Ketua Panitia Rozzy Wanela, mengatakan Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 memiliki makna khusus karena digelar di lingkungan Kantor Kejaksaan Tinggi Aceh. Hal ini melambangkan peran institusi hukum yang tidak sebatas penegakan aturan, melainkan juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun kreativitas, sportivitas, dan kegiatan positif bagi generasi muda.
Rozzy mengatakan tujuan utama penyelenggaraan festival ini adalah memberi ruang bagi para pecinta otomotif Aceh dalam menyalurkan minat dan kreativitas, baik pada kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Selain itu, Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 juga diharapkan menjadi media silaturahmi antara komunitas otomotif, pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah,” ungkapnya, Minggu (21/9/2025).
Baca juga: Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 Dibuka, Pamerkan Berbagai Inovasi Otomotif
Rozzy menuturkan Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 dibagi ke dalam dua kategori kompetisi, yakni Profesional dan Non Profesional. Pembagian ini memberikan kesempatan yang adil bagi modifikator berpengalaman maupun pemula untuk menunjukkan karya terbaiknya.
Setiap kendaraan yang dipamerkan akan dinilai oleh juri profesional dari IMI Aceh, praktisi otomotif nasional, dan tokoh komunitas. Penilaian dilakukan berdasarkan kreativitas dan inovasi modifikasi, kerapian pengerjaan, kenyamanan kendaraan, hingga orisinalitas desain.
Selain kompetisi, daya tarik lain yang ditawarkan adalah hiburan musik, lifestyle show, serta pameran otomotif yang menampilkan berbagai brand.
Panitia juga menyiapkan sesi edukasi tentang keselamatan berkendara bekerja sama dengan aparat terkait. Kehadiran hiburan dan edukasi ini dimaksudkan agar acara tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memberikan pesan penting tentang budaya berkendara yang aman dan tertib.
Rozzy menyebutkan, penyelenggaraan festival ini mendapat dukungan penuh dari Kejaksaan Tinggi Aceh sebagai inisiator, IMI Aceh sebagai mitra teknis, serta sponsor dari sektor otomotif, perbankan, hingga telekomunikasi. Kehadiran komunitas otomotif dan pelaku UMKM juga membuat acara semakin meriah.
“Ini bukan sekadar festival, tetapi wadah kebersamaan yang memberi manfaat bagi banyak pihak,” ujarnya.
Acara yang dipadati ribuan pengunjung ini diproyeksikan memberikan dampak positif terhadap perputaran ekonomi lokal. UMKM yang berpartisipasi mendapat kesempatan memperluas pasar, sementara sektor pendukung seperti jasa otomotif dan merchandise juga ikut terdongkrak.
Panitia menilai hal ini sejalan dengan misi Kejaksaan Tinggi Aceh dan IMI Aceh yang ingin mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan kreatif dan produktif.