Oknum Paspampres Praka RM Sudah Sering Culik Pedagang Obat Ilegal

Praka RM
Saksi kunci Zulhadi Saputra, Senin (6/11/2023) di Pengadilan Militer II-08, Cakung, Jakarta Timur, mengatakan penculikan, penganiayaan, dan penyiksaan terhadap pedagang obat ilegal oleh Praka RM dan dua temannya sudah sering dilakukan. Setidaknya sudah 15 kali. Foto: Dok. Tempo.

Komparatif.ID, JakartaPraka RM, yang diduga membunuh Imam Masykur, merupakan aparat negara sekaligus penjahat yang sudah sering menculik, menyiksa dan memeras pedagang obat tanpa izin di Jakarta dan sekitarnya.

Imam Masykur merupakan korban yang ke 15 dari serangkaian penculikan, penganiayan, dan pemerasan yang dilakukan oknum Paspampres tersebut bersama Praka HS dari Dinas Topografi TNI AD, dan Praka J, anggota TNI AD Kodam Iskandar Muda.

Dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Militer II-08, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin, 6 November 2023, Zulhadi Satria Saputra, pria asal Lhokseumawe, yang merupakan abang ipar Praka RM, dihadirkan sebagai saksi kunci. Dari mulut oknum Satpam PT Ultra Sakti tersebut, terbit pengakuan bahwa mereka telah belasan kali beraksi. Hanya saja, baru kali ini korban mati.

Baca: Praka RM Cs Jalani Sidang Perdana Pembunuhan Imam Masykur

Zulhadi Satria Saputra yang dihadirkan ke Pengadilan Militer pada pukul 12.53 WIB, ketika diperiksa mengatakan dirinya mengenal seluruh pelaku penculikan. Khusus dengan Praka RM, dia memiliki hubungan keluarga. Praka RM menikah dengan adik Zulhadi Saputra.

Zulhadi mengaku sudah berkali-kali diajak dalam aksi-aksi penculikan, penganiayaan, dan pemerasan yang dilakukan Praka RM dan dua temannya. Aksi-aksi pemerasan tersebut bertujuan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Zulhadi mengatakan, meskipun dilibatkan, dirinya mendapatkan paling sedikit di antara para pelaku lainnya.

Sebelum berangkat mereka menyiapkan borgol, handy talky, mobil rental, pistol, kabel sepanjang 1 meter, dan baju polisi.

Kegiatan kekerasan seperti itu sudah sering mereka lakukan, targetnya toko-toko obat yang menjual tramadol. Zulhadi merupakan orang yang bertugas membeli tramadol ke toko-toko yang menjadi sasaran.

Baca: Ibu Imam Masykur Minta kematian Anaknya Tidak Dikaitkan Dengan Tramadol

Dia merincikan, aksi yang dilakukan sejak April 2022, telah dilakukan di Jakarta Timur, Ciputat, Tangerang, Jakarta Utara, dan Depok. Setiap berhasil menculik, mereka meminta tebusan, dan tak pernah absen menyiksa korban.

“Tangerang 4 kali, Bekasi 2 kali, Jakarta Timur 2 kali, Ciputat 2 kali, Jakarta Selatan 2 kali, Depok 3 kali. Sebelumnya tidak ada yang sampai meninggal, hanya di yang ke 15 kali (terakhir) yang sampai meninggal. Saya menerima pembagian tapi tidak terlalu banyak,” kata Zulhadi yang kini ditahan di Lapas Tangerang.

Baca: Panglima TNI: Penculik Imam Masykur Pantas Dihukum Mati

Dalam kasus ini, peran Zulhadi juga merekam video penyiksaan dan mengirimkannya ke keluarga Imam masykur supaya mereka mengirimkan uang Rp50 juta.

“Saya yang membuat dan merekam video utuk dikirim ke keluarga korban agar bisa dapat tebusan 50 JT dari keluarga korban,” akunya.

Ia juga yang membeli sarung tangan di sebuah apotek, membeli lakban hitam, kemudian memasukkan hape korban dan borgol ke dalam kresek, kemudian membuangnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here