Mohammad Hasan, dari Iskandar Muda Aceh Ke Pangdam Jaya

Mayjen Mohammad Hasan ditunjuk sebagai Pangdam Jaya baru, sebelumnya ia menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda Aceh. Foto: TNI.
Mayjen Mohammad Hasan ditunjuk sebagai Pangdam Jaya baru, sebelumnya ia menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda Aceh. Foto: TNI.

Komparatif.ID, Jakarta— Mayjen Mohammad Hasan baru-baru ini ditunjuk sebagai Pangdam Jaya yang baru. Penunjukan ini diumumkan dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/267/III/2023 tanggal 8 Maret 2023. M. Hasan sebelumnya menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda di Aceh.

Wilayah DKI Jakarta dianggap sebagai daerah yang paling strategis dan penting di Indonesia, sehingga penunjukan M. Hasan untuk mengawal keamanannya dianggap sebagai prestasi yang luar biasa. Selain itu, M. Hasan juga memiliki pengalaman mengawal Presiden Jokowi sebagai salah satu nilai tambah dalam penunjukannya.

M. Hasan adalah seorang perwira TNI yang memiliki karir yang sangat cemerlang dan menjanjikan. Sebelum diangkat sebagai Pangdam Jaya, ia pernah menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda di Aceh dan berbagai jabatan strategis lainnya di jajaran TNI. Karirnya banyak dihabiskan di Kopassus dan Paspampres, salah satu satuan pasukan elite dan pengamanan presiden yang paling prestisius di Indonesia.

M. Hasan lahir di Bandung pada 13 Maret 1971 dan mengikuti jejak ayahnya, Nazir Zubir, yang juga seorang perwira TNI. Ibunya berasal dari Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sehingga M. Hasan dianggap sebagai “Urang Awak” pertama yang menjadi Pangdam Jaya.

M. Hasan merupakan Abituren Akmil 1993 dan telah menempuh karir yang gemilang di TNI. Sebelumnya, ia telah menjabat di berbagai jabatan strategis di Kopassus dan Paspampres, termasuk sebagai Komandan Grup A Paspampres dan Komandan Korem 061/Surya Kencana.

Sebagai seorang perwira TNI yang telah memiliki banyak pengalaman di lapangan, M. Hasan dianggap sebagai sosok yang sangat handal dan mampu mengemban tugas dengan baik. Prestasinya di mata pimpinan TNI dan masyarakat telah terukur, sehingga penunjukannya sebagai Pangdam Jaya dinilai sebagai langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Ibukota Jakarta.

Sebagai Danjen Kopassus, M. Hasan juga menjadi “Urang Awak” yang kedua menjadi komandan pasukan elite ini. Selama menjalani penugasan militer, ia pernah terjun dalam Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999, hingga Operasi Memangkas pada 2019 dan penugasan di luar negeri tidak terhitung banyaknya.

Baca juga: Jokowi Datang ke Aceh Utara Besok, Kodam IM Gelar Apel Pasukan

Pangdam
Pangdam IM, Mayjen Mohamad Hasan sedang meninjau kepulangan pasukan dari Papua. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Karir Cemerlang Mohammad Hasan

Mayjen Mohammad Hasan merupakan seorang abituren dari Akademi Militer tahun 1993. Setelah tamat, ia langsung berdinas di Kopassus dan pernah menjadi Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus hingga Kasi intel Grup 1/Para Kopassus. Karirnya terus menanjak dengan dipromosikan menjadi Komandan Kodim 0104/Aceh Timur pada 2011 hingga 2013. Dari Aceh, Mayjen Mohammad Hasan kembali ke Kopassus menjadi Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura pada 2013 hingga 2014.

Setelah itu, ia dipromosikan menjadi Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016. Jabatan ini salah satu tugasnya adalah mengawal Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Kedekatannya dengan Presiden Jokowi membuat karir Mayjen Mohammad Hasan semakin cemerlang. Ia kemudian ditunjuk menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana pada 2018-2019.

Pada tahun 2020, Mayjen Mohammad Hasan diangkat sebagai Danjen Kopassus dengan jabatan yang paling prestisius di negeri ini. Sebagai Danjen Kopassus, Mayjen Mohammad Hasan menjadikan dirinya sebagai “Urang Awak” yang kedua menjadi komandan pasukan elit ini. Sebelumnya, Mayjen Doni Monardo yang kini sudah pensiun pangkat terakhirnya Letjen dengan jabatan kepala BNPB juga pernah memimpin pasukan tersebut.

Selama menjalani penugasan militer, Mayjen Mohammad Hasan pernah terjun dalam berbagai operasi. Mulai dari Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999, hingga Operasi Memangkas pada 2019. Ia juga memiliki pengalaman penugasan di luar negeri yang tidak terhitung banyaknya, seperti Tiongkok, Malaysia, Perancis, Yunani, Vietnam, Belgia, Turki, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina, dan Australia.

Pengalaman dan kecakapan Mayjen Mohammad Hasan dalam memimpin pasukan militer membuatnya mendapatkan banyak penghargaan. Beberapa di antaranya adalah Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya, Satyalancana Kebaktian Sosial, Satyalancana Dwidya Sistha, Satya Lencana Kesetiaan VIII, dan Satyalancana Kesetiaan XVI.

Artikel SebelumnyaSengketa di Atas Tanah Musara Blang Padang
Artikel SelanjutnyaArab Saudi Batasi Volume Loudspeaker Masjid Selama Ramadan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here