Masjid Istiqlal Dibangun, Rakyat Aceh Sumbang 1,5 Kg Emas Murni

masjid istiqlal
Rakyat Aceh menyumbangkan 1,5 kg emas murni untuk pembangunan Masjid Istiqlal, Jakarta, pada tahun 1962. Foto: Koleksi Arsip Perpusnas.

Komparatif.ID, Banda Aceh-Kesuksesan pembangunan Masjid Istiqlal yang dimulai tahun 1961, tidak terlepas dari dukungan masyarakat Aceh. Demi kesuksesan pembangunan Masjid Istiqlal (Masjid Kemerdekaan) yang batu pertamanya diletakkan oleh Presiden Sukarno, rakyat Aceh menyumbang 1,5 kilogram emas murni.

Dalam sebuah pemberitaan yang dilansir Kantor Berita Antara, pada tahun 1962, Sekretaris Panitia Masjid Istiqlal H. Mualliff Nasution  mengumumkan bahwa rakyat Aceh telah menyumbangkan 1,5 kg emas murni kepada Istiqlal, ketika Presiden Sukarno berkunjung ke Kutaraja.

Baca: Hubungan Hospital Lam Wah Ee dan Atjeh Traders Association

Berikut berita yang dimuat di Antara: Sekretaris Panitya Mesjid Istiqlal, H. Mualliff Nasution mengumumkan, bahwa rakjat Atjeh telah menjumbangkan 1,5 kg emas murni kepada Mesjid Istiqlal ketika Presiden Sukarno berkundjung ke Kotapraja beberapa hari jang lalu……

Selain sumbangan kolektif masyarakat Aceh, pada tahun yang sama, sebuah perseroan terbatas di Langsa yaitu PT Murida, turut menyumbangkan dana Rp500.000 untuk pembangunan Masjid Istiqlal.

Dalam pemberitaan tersebut sudah diumumkan sejumlah penyumbang lainnya yang terdiri dari perusahaan dan perkumpulan pegawai, antara lain:

V.V. Jusuf Machmud, Djakarta, Rp3.233.625.

P.T. Piola, Djkt, Rp3.142.550

P.T. Murida Langsa, Rp500.000

C.V. Saro Gedung, Djakarta, Rp402.985

P.T. Unitra Djkt, Rp150.051,60.

Samudra Trading Coy, Djakarta, Rp149.910.

Firma Utara, Djakarta, Rp113.775.

Bank Persatuan Dagang Indonesia, Djakarta, Rp92.728.

Pegawai Istana Merdeka/Negara, Djakarta, Rp 50.000.

Gabungan Penjalur Alat-alat Tulis Indonesia, Djakarta, 20.000.

Ikatan Penerbit Indonesia, Medan, Rp5.000.

Mohd. Sani, Tandjung Priok, Rp3.000.

Pembangunan masjid tersebut bermula dari ide Menteri Agama KH Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto pada tahun 1950. Mereka mengusulkan supaya pemerintah membangun masjid besar yang representatif. Dalam waktu bersamaan dibentuklah organisasi pengelola Masjid Istiqlal. Anwar Tjokroaminoto ditunjuk sebagai ketua dalam organisasi berbentuk yayasan tersebut.

Pemancangan tiang pertama dilakukan pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Presiden Sukarno meletakkan batu pertama, sebagai simbol dimulainya pembangunan. Masjid tersebut dibangun di atas bekas benteng Belanda Prins Frederick.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here