Marzuki Juli, Pejuang yang Berpulang di Tengah Pengabdian

Marzuki Juli
Marzuki Juli. Foto: ist.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Kabupaten Bireuen Kembali kehilangan salah satu sosok yang peduli terhadap perkembangan sosial. Jumat (6/5/2022) pukul 14.00 WIB, Drs. Marzuki, lelaki kelahiran Keude Dua, Juli, 1959, telah berpulang ke haribaan Ilahi Rabbi setelah umat Islam selesai menunaikan salat Jumat.

Marzuki yang dikenal dengan sapaan Apa Ki Juli, merupakan Ketua Ikatan Masyarakat Kabupaten Bireuen (IMKB) di Banda Aceh periode 2013-2016, serta Ketua Ikatan Keluarga Masyarakat Juli (Ikmali) Banda Aceh/Aceh Besar dari tahun 1997 sampai dengan ia berpulang.

Pensiunan PNS Pemerintah Aceh itu, dikenal sebagai sosok yang humanis, humble, serta sangat peduli kepada kondisi sosial, termasuk yang menyangkut dengan Bireuen dan Juli. Meskipun beberapa tahun terakhir kondisi kesehatannya sudah semakin drop, tapi tidak menghentikan langkahnya turut serta dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan.

Kepergiaan Marzuki diiringi dengan duka mendalam dari segenap kolega dan masyarakat yang pernah berkenalan dengan sosok lelaki yang sangat aktif membantu mahasiswa dan pelajar asal Bireuen di Banda Aceh.

“Kita telah kehilangan seorang sosok senior yang mendarmabaktikan dirinya untuk kemajuan sumber daya manusia anak bangsa, khususnya yang berasal dari Bireuen, dan lebih spesialnya lagi yang lahir di Juli. Dia menaruh perhatian besar kepada pemuda dan mahasiswa asal Juli. Ia sangat mencintai Juli,” kata Saiful Amri, seorang guru yang juga aktif di kegiatan sosial Ikmali, Sabtu (7/5/2022).

Alamarhum Marzuki dikebumikan di Gampong Emperom, Banda Aceh. Di gampong itulah sang pejuang membina keluarga, sekaligus ikut serta membantu kerja sosial membangun SDM anak bangsa dengan cara sukarela.

Artikel Sebelumnya16 Gampong di Aceh Utara Masuk Kategori Bahaya Narkoba Dalam Demand Reduction
Artikel SelanjutnyaPTM Diberlakukan, Siswa SMK ASDF Senang
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here