Komparatif.ID, Banda Aceh– Pasangan ganda Maimun-Boihaqi keluar sebagai juara turnamen bulu tangkis Piala Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh yang digelar di GOR Pasha Jaya Banda Aceh pada Sabtu (12/4/2025).
Maimun-Boihaqi berhasil mengandaskan perlawanan Ivan Haekal-Popon Awi di partai final dalam pertarungan tiga set dengan skor akhir 2-1 (21-17, 15-21, 21-17).
Sementara itu, posisi juara ketiga diraih oleh pasangan Hendra JR dan Haris usai mengatasi perlawanan pasangan Apri-Ismail. Pertandingan perebutan tempat ketiga ini hanya berlangsung satu set karena keempat pemain yang berlaga berasal dari kategori veteran.
Di kategori putri, pertandingan juga berlangsung tak kalah menarik. Pasangan Murhamah dan Fitri berhasil meraih gelar juara pertama setelah menumbangkan pasangan Stella-Siti Rahmah Safira dalam laga tiga set yang berakhir dengan skor 2-1 (21-11, 18-21, 21-10).
Baca juga: Proses Pengundian Liga 4 Diduga Curang, PSSI: Drawing Ulang!
Dengan permainan agresif sejak awal, Murhamah dan Fitri tampil dominan, meski sempat kehilangan set kedua, namun berhasil bangkit dan menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan di set ketiga.
Sementara itu, posisi ketiga diraih pasangan Miftahul Jannah-Putri Rahma Julia yang menang dua set langsung atas pasangan Mustifa-Rahma dengan skor 21-14 dan 21-16.
Ketua DPD ASPPI Aceh, Azwani Awi, menyampaikan kejuaraan ini diikuti oleh total 14 pasangan putra dan empat pasangan putri yang semuanya merupakan pelaku pariwisata dari berbagai asosiasi yang bernaung di bawah ASPPI.
Ia menuturkan turnamen ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan juga wadah untuk mempererat silaturrahmi antar pelaku pariwisata di Aceh, sekaligus dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun ke-17 ASPPI.
“Kejuaraan ini digelar sebagai ajang silaturrahmi serta dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun ke-17 ASPPI. Kami mengapresiasi peserta yang antusias mengikuti kejuaraan ini,” ujar Azwani.
Menurut Azwani, antusiasme peserta dalam mengikuti kejuaraan ini menjadi cerminan semangat kolaborasi yang kuat di antara para pelaku industri pariwisata.
Di samping itu, ia juga menekankan turnamen ini merupakan langkah awal untuk mendorong berkembangnya konsep sport tourism di Aceh, segmen pariwisata yang diyakini memiliki potensi besar untuk mendatangkan wisatawan.
Azwani menjelaskan pasca-pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu, Aceh kini memiliki banyak fasilitas olahraga berstandar nasional yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sport tourism.
Ia berharap pelaku pariwisata di Aceh mulai serius menggarap potensi ini agar menjadi salah satu daya tarik utama dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.
“Potensi sport tourism di Aceh cukup menjanjikan. Apalagi di Aceh banyak venue olahraga usai perhelatan PON tahun lalu. Dengan kejuaraan ini, kami mengajak pelaku pariwisata menggarap sport tourism yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh,” pungkas Azwani.
