M. Asjik Ali, “Aceh” yang Luar Biasa

Alm. M. Asjik Ali. Foto: HO for Komparatif.ID.
Alm. M. Asjik Ali. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Jakarta—M. Asjik Ali telah berpulang ke haribaan Ilahi Rabbi, Senin (1/5/2023) pukul 04.00 WIB, di Jakarta. Jenazahnya telah pun dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Ia tak sekadar pergi, tapi ikut membawa segenap cinta dan ketulusan untuk Aceh dan Indonesia.

Intelektual sekaligus praktisi bisnis kelahiran Montasik, Aceh Besar, pada 15 April 1930, merupakan “buku sejarah”, “laboratorium bisnis”, serta “museum kebangsaan”. Allahyarham bukan sekadar pria biasa. bukan sekadar intelektual biasa. bukan semata pebisnis biasa.

Tapi “ayah” bagi para pemuda yang punya semangat membangun diri menjadi lebih baik. Ia adalah abang pengasuh bagi kaum muda yang ingin maju dan membangun daerah.

Demikian Ismail Rasyid,S.E, mendefinisikan mendiang M. Asjik Ali yang di masa remaja hingga mudanya dikhidmatkan membela Indonesia melalui jalur perang di palagan melawan penjajah Belanda yang ingin kembali menduduki Indonesia. Bersama Tentara Peladjar Islam Resimen Aceh, allahyarham bertempur habis-habisan, demi membela daulat bangsa, kehormatan negara.

“Aceh kehilangan besar. Universitas Syiah Kuala tentu berduka. Saya sebagai alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah juga merasa sangat kehilangan. Kita semua telah kehilangan salah satu “mercusuar” yang selama ini menjadi sosok peduli terhadap Tanoh Pusaka,” sebut Ismail Rasyid, CEO PT Trans Continent (Royal Group), Senin sore (1/5/2023).

Baca juga: Obituari: M. Asjik Ali Kini Telah Pergi

Ismail mengatakan, M. Asjik Ali merupakan salah satu pendiri Fakultas Ekonomi di Kopelma Darussalam,yang saat itu berada di bawah Universitas Sumatera Utara (USU), yang kemudian bertransformasi menjadi Universitas Syiah Kuala.

Sebagai orang dengan prestasi mentereng, dan memiliki banyak penghargaan, M. Asjik Ali merupakan sosok yang sangat membumi. Ia berhasil menjadi orang terpandang, sekaligus orangtua Aceh yang peduli terhadap siapa saja yang memiliki semangat bangkit menuju cita-cita gemilang.

“Allahyarham Pak M. Asjik Ali bukan saja tokoh Aceh. Beliau juga tokoh nasional. Banyak sekali kiprah beliau di level nasional, yang kemudian melahirkan berbagai penghargaan dari Pemerintah Indonesia. Dedikasinya kepada bangs aini sangat besar,” sebut Ismail Rasyid.

Almarhum merupakan sosok pria Aceh yang sangat Ismail kagumi. Bukan saja karena pencapaiannya dalam bisnis dan politik, tapi ia juga sangat humble, selalu memperlakukan yang lebih muda dengan sangat terhormat. M. Asjik Ali selalu memberikan ruang diskusi dengan ragam kalangan. Baik bertema bisnis-ekonomi, maupun pendidikan.

“Beliau adalah salah satu orang tokoh Aceh yang menjadi panutan dan idola saya, baik sebagai guru – birokrat – pebisnis sekaligus tokoh masyarakat,” sebutnya.

Ismail mengatakan, almarhum semasa hidupnya merupakan oase di tengah kegersangan kepemimpinan di Aceh dan nasional. nilai-nilai leadership yang dipraktekkan di dalam tindakan, telah memberikan inspirasi tentang bagaimana seharusnya menjadi pemimpin dan orangtua untuk daerah dan bangsa.

“Kini kita semua hanya dapat mengenang keteladanan. Pun demikian supaya apa yang beliau tinggalkan menjadi lebih berguna, kita pantas melanjutkan apa yang telah beliau lakukan untuk bangsa ini,” imbuh Ismail Rasyid.

Artikel SebelumnyaHampir 100 Pengusaha Aceh Pastikan Ikut Pertemuan Pra Kongres ABF
Artikel SelanjutnyaMenjadi Pemain Penting di Selat Malaka
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here