Lompat ke Laut, Haji Armah “Sukses” Bikin Geger Seluruh Aceh

Haji Armah
Haji Armah, Minggu (20/8/2023) ketika dievakuasi oleh petugas. Haji Armah diselamatkan nelayan Pulo Aceh di kawasan Pasie Janeng, Pulo Nasi, Aceh Besar, setelah mengambang di laut sekitar 16 jam lebih. Foto: Dok. Basarnas.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Haji Armah (38) seorang ibu rumah tangga asal Tanoh Gayo, sukses membuat geger seluruh Aceh. Ia melompat ke laut dalam perjalanan dari Pelabuhan Ule Lheu Banda Aceh-Kota Sabang, Sabtu (19/8/2023) sore. Aksi nekatnya itu memaksa Kapal Aceh Hebat 2 terpaksa memutar haluan, mencari jejak di tengah arus selat tak bernama. Aksi Haji Armah membuat seluruh Aceh dilanda keterkejutan.

Beberapa penumpang Kapal Aceh Hebat 2 sudah menduga bila perempuan yang berdiri di pagar pembatas di buritan kanan kapal yang sedang berlayar. Perempuan yang mengenakan baju lengan panjang putih bergarus-garis hitam, dan memakai celana jeans, terlihat seperti sedang dilanda masalah.

Baca:Seorang Perempuan Melompat ke Laut Ketika Menuju Sabang

Perempuan itu berdiri bersender di pagar pembatas sembari lekat melihat laut pada sore itu. Ada pula penumpang yang merekam secara amatir. Sembari menyandang tas ransel hitam, perempuan itu tidak berhenti melihat ke arah laut.

Tiba-tiba, hup, prum, grum, byur! Dia terjun ke laut. Orang-orang yang melihat peristiwa tersebut berteriak histeris. Semua ingin mencegah, tapi perempuan yang melompat, beraksi sangat cepat. Aksi tersebut terekam CCTV Aceh Hebat 2.

Upaya pencarian pada sore itu tidak membuahkan hasil. Si perempuan misterius tidak ditemukan. Ia seperti raib ditelan air laut.

Pada Minggu (20/8/2023) pagi, kabar tersebut menyebar ke berbagai penjuru. Publik Aceh geger. Mereka bertanya-tanya mengapa si perempuan melompat ke laut? Seberapa besar masalah yang ia tanggung sehingga memilih jalan demikian untuk menyelesaikan persoalan.

Alhamdulillah, pada pukul 11 WIB, nelayan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, menemukan perempuan tersebut di perairan Selat Benggala, tepatnya di sekitar Pasie Janeng, Pulau Nasi.

Menurut informasi yang diterima Komparatif.id, yang menemukan yaitu nelayan yang sedang memancing gurita. Setelah didaratkan, ia dijemput oleh Basarnas, dan selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Nama perempuan itu Haji Armah, perempuan Gayo kelahiran Isaq, Aceh Tengah, 27 Juli 1985. Dia telah memiliki tiga anak, dan menurut kabar, memiliki hubungan yang retak dengan suaminya. Sang suami telah pergi dan membawa serta ketiga anaknya.

Haji Armah telah dinyatakan hilang sejak dua bulan lalu dari kediamannya di Pondok Baru, Kabupaten Bener Meriah. Ia raib tanpa jejak. Pihak keluarga telah mencoba mencarinya, tapi mereka kehilangan jejak.

Ternyata, Haji Armah diam-diam berangkat ke Banda Aceh. Di Kutaraja dia berkenalan dengan seorang pria dan menjalin hubungan dengan si pria itu. Tapi kabar tersebut belum fix, karena Armah masih belum begitu komunikatif. Dari rekaman CCTV Pelabuhan Penyeberangan Ule Lheu, terekam sebelumnya Armah pamit sembari mencium tangan seorang lelaki.

Haji Armah Tak Bermaksud Bunuh Diri

Mengapa ia terjun ke laut? Apakah ingin bunuh diri? Menurut pengakuannya kepada petugas pendamping, Haji Armah hanya ingin bermain-main dengan ikan di laut. Dia tidak punya tujuan bunuh diri. Karena tujuan sesungguhnya ingin cari angin ke Sabang yang terkenal dengan panorama darat dan laut yang aduhai.

Di tengah perjalanan, dia merasa sangat ingin bermain dengan ikan-ikan yang berenang lincah di selat tak bernama antara Ule Lheu dan Sabang.

Saat orang-orang di Kapal Aceh Hebat 2 kelimpungan mencari dirinya dengan perasaan gundah-gulana, Armah justru bahagia berenang di tengah laut sembari tersenyum melihat ikan aneka rupa yang berenang bak insan merdeka.

Ia yang memperturutkan keinginannya, tak menghitung bila laut merupakan alam yang bukan sekadar indah, tapi penuh bahaya. Sebelum ditemukan oleh nelayan, ia mulai dehidrasi. Tubuhnya melemah. Semalam suntuk di tengah alunan gelombang laut di tengah kesunyian, menguras energinya.

Haji Armah kini sedang dirawat di RSUDZA. Banyak pertanyaan yang belum terjawab. Tapi yang menarik, banyak yang berharap ia tidak lagi mengulangi aksi nekatnya.

Pun demikian, kabar selamatnya sang perempuan menjadi berkah bagi keluarga. Mereka yang bertanya-tanya kemana sang perempuan pergi, kini sudah terang-benderang rimbanya.

Artikel SebelumnyaBSI Bantu Petani Kopi di Gayo Melalui Resi Gudang Bersubsidi
Artikel SelanjutnyaJaneng dan Aren Samar Kilang Dipamerkan di Women Ecopreneurs Fest
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here