SKK Migas: Lifting Minyak Semester I 2025 Capai 95,5 Persen dari Target APBN

SKK Migas: Lifting Minyak Semester I 2025 Capai 95,5 Persen dari Target APBN Hingga Juni 2025, Realisasi Investasi Hulu Migas Sentuh Rp116,9 T
Konferensi pers capaian kinerja semester pertama hulu migas, Senin, (21/72025). Foto: Youtube SKK Migas.

Komparatif.ID, Jakarta– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi lifting minyak bumi semester pertama 2025 mencapai 578 ribu barel per hari (bph). 

Capaian mencapai 95,5 persen dari target tahunan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605 ribu bph. Angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan angka 576,1 ribu bph.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyampaikan pihaknya optimistis target lifting minyak pada akhir tahun dapat tercapai. Dalam konferensi pers capaian kinerja semester pertama di Jakarta pada Senin, (21/72025), Djoko menjelaskan capaian Juni menjadi sinyal positif menuju target tahunan.

Ia menambahkan outlook lifting minyak hingga Desember 2025 diharapkan bisa menyentuh angka 605 ribu bph sesuai dengan target dalam APBN.

“Untuk lifting Juni periode tahun ini memang lebih besar dibandingkan tahun lalu, sebesar 578 ribu barel per hari. Persentasenya sudah 95,5 persen dari target APBN,” ujar Djoko saat konpres SKK Migas dikutip dari siaran langsung.

Baca juga: BPMA Lampaui Target, Lifting Kondensat Semester 1 2025 Capai 72.637 Barrel

Djoko juga menjelaskan perbedaan antara angka lifting dan produksi. Per Juni 2025, produksi minyak tercatat sebesar 579,3 ribu bph atau sedikit lebih tinggi dari angka lifting. 

Hal ini menurutnya disebabkan oleh pola lifting minyak yang tidak dilakukan secara langsung setelah produksi. Beberapa kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) disebut menyimpan sementara hasil produksinya sebelum melakukan lifting dalam periode tertentu. 

Namun demikian, dalam penyusunan APBN, angka produksi dan lifting tetap disamakan karena secara keseluruhan seluruh produksi akan di-lifting pada akhirnya.

Tak hanya dari sektor minyak, SKK Migas juga mencatat performa positif di sektor gas bumi. Produksi gas per Juni 2025 mencapai 6.820 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), jauh melampaui target APBN sebesar 5.628 MMSCFD. 

Meski demikian, penyaluran gas ke konsumen baru mencapai 5.483 MMSCFD atau 97,4 persen dari target. Djoko menjelaskan selisih ini terjadi akibat kebutuhan operasional seperti pembakaran gas berlebih (flare), adanya kandungan gas yang tidak dapat dimanfaatkan (impurities), serta kebutuhan internal lainnya.

Secara total, produksi migas Indonesia per Juni 2025 mencapai 1,797 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), atau 111,6 persen dari target APBN yang sebesar 1,610 juta BOEPD. 

Sedangkan total lifting migas tercatat 1,557 juta BOEPD atau 96,7 persen dari target. Djoko menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya agar hingga akhir tahun, capaian lifting dan produksi migas nasional dapat mencapai 100 persen sesuai target yang telah dirancang.

Artikel Sebelumnya3 Polwan Polda Aceh Raih Juara II Kejuaraan Menembak Kapolri Cup 2025
Artikel SelanjutnyaRandy Guinea Pig Hamili 100 Tikus Belanda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here