Komparatif.ID,Takengon– Layanan e-money Bank Aceh di daerah wisata Aceh Tengah, sampai dengan saat ini masih minim. Sejumlah wisatawan mengeluh, dan berharap bank plat merah milik Pemerintah Aceh tersebut segera berbenah dalam rangka menyukseskan pariwisata Tanoh Gayo.
Kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Aceh Tengah Fakrurrasi Ali, dalam siaran persnya, Jumat (16/12/2022) menyebutkan pihaknya mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat tempatan, bahwa pelancong dari berbagai daerah yang berkunjung ke Kota Dingin Takengon, kesulitan bertransaksi secara digital, karena fasilitas e-money belum banyak tersedia di sana.
Kondisi tersebut berdampak pada laju ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di Tanoh Gayo. Padahal mereka memproduksi banyak ragam souvenir dan jasa lainnya, yang diminati oleh pelancong.
Baca juga:YARA Komit Dampingi Kasus Ancaman Pembunuhan Jurnalisa Hingga Tuntas
Oleh karena itu, Fakrurrazi meminta kepada Pemerintah Aceh mendorong Bank Aceh Syariah agar bergerak cepat mewujudkan layanan e-money di Aceh Tengah. Sebagai perbankan dengan aset terbanyak di Aceh, tentu Bank Aceh tidak kesulitan menempatkan banyak QRIS di berbagai unit usaha masyarakat yang berkaitan erat dengan UMKM dan pariwisata.
“Transaksi non-tunai sedang digalakkan oleh pemerintah. Selain nir-paper, juga lebih aman ketika seseorang bepergian. Banyak pelaku perjalanan wisata telah beralih ke sistem e-money. Oleh karena itu Bank Aceh juga perlu mengakomodirnya agar uang berputar di Takengon,” sebut Fakrurrazi.
Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah Amal Hasan, S.E, kepada Komparatif.id, Sabtu (17/12/2022) mengucapkan terima kasih kepada YARA yang telah memberikan masukan.
Sampai saat ini Bank Aceh terus melakukan pengembangan produk berbasis digital, termasuk layanan e-money.
“Prosesnya sedang dan terus berlangsung. Kami akan terus memonitor implementasi di lapangan. Semoga kendala tersebut segera dapat kami selesaikan,” sebut Amal Hasan.