Komparatif.ID, Idi—Kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen, Teungku Syafruddin Daud (68) dan putra bungsunya berusia 14 tahun meninggal dunia, terjadi akibat sedan Toyota Vios 1531 ZZ yang ia sopiri, bertabrakan dengan Daihatsu pick up Grand Max, yang disopiri oleh Edo Simatupang, warga Tapanuli Selatan.
Kecelakaan yang terjadi di jalan nasional Banda Aceh Medan, Gampong Buket Selamat, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur, Kamis (27/4/2023) pukul 14.45 WIB, karena sopir Grandmax yang melajukan kendaraannya dengan sangat kencang, kehilangan kendali.
Baca: Kecelakaan di Aceh Timur, Mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen Meninggal Dunia
Dugaan sementara, Edo Simatupang mengejar waktu mengantar daging babi hutan yang ia angkut dari Aceh menuju Sumatera Utara. Saat kejadian, babi-babi yang sudah mati itu terpental berhamburan. Selain itu, satu unit minibus Chevrolet yang sedang berhenti di tepi jalan, ikut tersenggol.
Syafruddin dan putranya sempat dilarikan ke layanan medis, namun keduanya tidak tertolong. Sedangkan Asmarawati, yang merupakan istri Syafruddin, mengalami patah tangan.
Menurut informasi yang diterima Komparatif.ID, jenazah almarhum Teungku Syafruddin telah dibawa pulang ke Gampong Tanjong Beuridi, Peusangan Selatan, Bireuen. Ia dimakamkan di sana, di tempat istri pertama.
Sedangkan putra bungsunya dibawa pulang ke Gampong Beunyot, Juli, untuk dimakamkan di kampung halaman ibunya.
Syafruddin merupakan anggota DPRK Bireuen periode 2009-2014. Ia menjadi Wakil Ketua DPRK setempat setelah Husaini Franco mengundurkan diri dari DPRK sekaligus dari kader Partai Aceh beberapa waktu jelang Pilkada Bireuen 2012.
Syafruddin merupakan politisi Partai Aceh yang selama menjadi Wakil Ketua DPRK Bireuen, sangat aktif dalam berbagai forum diskusi baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, kalangan pemuda, hingga mahasiswa.
Pada pemilu 2019, ia pamit dari Partai Aceh dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan maju sebagai caleg untuk dapil II Bireuen.