Komparatif.ID, Kualasimpang— Data terbaru Posko Komando Pemerintah Aceh hingga Sabtu (6/12/2025) pukul 13.42 WIB melaporkan 57 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, meningkat dari laporan sebelumnya
Sementara itu, 23 warga lainnya masih dinyatakan hilang. Tim gabungan dari berbagai unsur hingga kini masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Selain itu, sebanyak 18 warga mengalami luka-luka akibat terjangan banjir yang melanda 12 kecamatan atau seluruh wilayah administratif Kabupaten Aceh Tamiang.
Tercatat 262.087 jiwa mengungsi ke berbagai titik aman, termasuk lokasi pengungsian yang dikoordinasikan pemerintah maupun pengungsian mandiri di sejumlah desa. Sementara itu, ada 36.838 orang terdampak banjir namun memilih untuk tidak mengungsi.
Selain korban jiwa dan pengungsi, kerusakan infrastruktur dan fasilitas publik di Aceh Tamiang juga cukup parah.
Baca juga: Pemerintah Aceh: LPG Berbagai Ukuran Mulai Didistribusikan Hari Ini
Data Posko Komando menunjukkan sebanyak 2.262 rumah warga rusak, dengan rincian 780 unit rusak berat dan 35 unit mengalami rusak sedang. Fasilitas pendidikan turut terdampak dengan 54 unit rusak, termasuk 3 unit yang mengalami kerusakan berat.
Sarana kesehatan juga tidak luput dari dampak banjir, tercatat 1 unit mengalami kerusakan, sementara data kerusakan berat masih menunggu verifikasi lanjutan.
Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, mengatakan kondisi di lapangan masih terus berkembang dan belum sepenuhnya terkendali.
Ia menyebut tim gabungan masih menghadapi hambatan akses akibat jembatan rusak dan sejumlah jalur darat yang masih terendam.
“Korban meninggal dunia bertambah dibanding laporan sebelumnya. Tim gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap warga yang dinyatakan hilang. Kerusakan fasilitas juga terus kami data karena akses ke beberapa lokasi masih terputus, terutama akibat jembatan yang hanyut,” ujarnya.
Hingga kini, TNI, Polri, relawan, BPBD, dan berbagai instansi terkait masih bekerja di berbagai titik terdampak, terutama di desa-desa yang terisolasi. Pemerintah Aceh kembali mengimbau masyarakat tetap siaga dan mematuhi arahan petugas demi keselamatan bersama.












