Komparatif.ID, Solo— Pj Ketua TP-PKK Aceh Mellani Subarni bersama dengan Pj Ketua DWP Aceh Nurmaziah turut memberikan semangat kepada kontingen Dekranasda Aceh dalam perayaan HUT ke-44 Dekranas dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) ke-52 yang diadakan di Kota Solo, Jawa Tengah.
Acara yang berlangsung dari 14-18 Mei 2024 ini menjadi ajang bagi perwakilan dari TP-PKK dan Dekranasda Provinsi Aceh untuk menampilkan kreativitas dan keterampilan mereka di tingkat nasional.
Acara tersebut dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Wury Ma’ruf Amin, beserta anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), serta pengurus pusat Dekranas dan ketua-ketua PKK dari seluruh Indonesia.
Dihadapan Pembina Dekranas Pusat, kontingen Aceh tampil dengan penuh antusiasme. Mereka berpartisipasi dalam berbagai lomba seperti lomba masak, senam tujuh tangan, paduan suara, parade mobil hias, serta pameran kriya dan budaya.
“Hari pertama kita sampai di sini ada lomba masak, dari bandara saya juga langsung datang ke lokasi acara untuk mensupport para peserta kemudian malamnya ikut hadir di Royal Dinner HKG-PKK bersama Ibu Iriana di Keraton Mangkunegaran, Surakarta Solo ,” terang Mellani, Kamis (16/5/2024).
Baca juga: Mellani Ajak Santri Konsumsi Makanan Sehat Bergizi
Mellani menuturkan sehari sebelumnya pada Rabu (15/5/2024), kontingen Aceh mengikuti parade mobil hias yang dimulai dari Stadion Sriwedari hingga Balai Kota Surakarta. Tim Seuramoe Mekkah menampilkan miniatur Rumoh Aceh, pagelaran tarian, dan pakaian adat Aceh.
“Kita patut berbangga, miniatur Rumoh Aceh, pagelaran tarian dan pakaian adat Aceh, disaksikan secara antusias dalam parade itu,” lanjut Mellani.
Dekranasda Aceh juga berpartisipasi dalam ekspo yang menghadirkan 278 stan UMKM dari seluruh Indonesia. Stan Aceh memamerkan berbagai kerajinan khas daerah, seperti tas, baju, kain, songket, dan sarung tradisional Aceh.
Partisipasi ini tidak hanya mempromosikan produk-produk unggulan Aceh, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan dengan provinsi lain dan memperkenalkan kekayaan budaya Aceh kepada khalayak yang lebih luas.
“Stan Aceh menampilkan kerajinan khas Aceh seperti tas, baju, kain, songket dan sarung tradisional Aceh,” pungkas Mellani Subarni.