Komparatif.ID, Banda Aceh— Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh Yusri menyebut kinerja perbankan di Aceh mulai pulih seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.
“Berdasarkan data April, perekonomian Aceh berhasil bounce back seperti sebelum Covid,” ungkapnya pada Kumpul Diskusi Jejaring OJK Aceh (KUPI JROH) di Banda Aceh, Kamis (6/5/2024).
Hal tersebut tercermin dari Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum yang mencapai Rp42,98 triliun year-to-date, lebih tinggi dibandingkan DPK pada 2020 (saat Covid-19) yang hanya Rp41.79 triliun.
“Secara umum, DPK bank umum di Aceh naik 6,36 persen secara year-on-year,” lanjut Yusri.
Selain itu, pembiayaan bank umum juga meningkat 11,52 persen (yoy) dengan total mencapai Rp39,55 triliun. Pembiayaan tersebut lebih tinggi dibandingkan pada 2020 sebesar Rp36,83 triliun secara yoy.
Baca juga: OJK Aceh Sosialisasikan KURMA di Wilayah Timur
Namun aset bank hanya tercatat Rp58,05 triliun year-to-date (ytd), lebih rendah dibandingkan pada Desember 2020 yang mencapai Rp66,21 persen. Meski begitu, Yusri menjelaskan pertumbuhan aset naik 10,14 persen yoy.
Direksi Bank Syariah di Indonesia Kumpul di Banda Aceh
Selain menyampaikan perkembangan ekonomi Aceh, Yusri juga menyebut pimpinan dan direksi bank syariah di seluruh Indonesia dijadwalkan akan bertemu pada Agustus 2024 mendatang.
Kegiatan yang diinisiasi OJK Aceh tersebut akan membahas roadmap pengembangan perbankan syariah, sekaligus sebagai showcase potensi ekonomi syariah Aceh kepada industri perbankan.
“Rencananya kita akan mengumpulkan seluruh pimpinan dan direksi bank syariah di Indonesia datang ke Banda Aceh, untuk memperkuat sektor perbankan syariah kita,” ungkapya.
Yusri juga menyebut pihaknya mencoba melobi OJK Pusat untuk membantu pengembangan ekonomi syariah di Aceh, salah satu bentuk dukungan yang diberikan ialah pertemuan pimpinan bank syariah tersebut.
