Khanduri Blang PKA 8: Merawat Tradisi, Mewariskan Budaya

Masyarakat menikmati makan bersama khanduri blang di Desa Baet Lampuot, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Kamis (9/11/2023). Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.
Masyarakat menikmati makan bersama khanduri blang di Desa Baet Lampuot, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Kamis (9/11/2023). Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Aceh Besar— Berbicara tentang budaya dan tradisi Aceh tentu tidak ada habisnya. Aceh juga dikenal memiliki kekayaan sejarah dan budaya, serta puluhan tradisi yang memukau.

Salah satunya khanduri blang. Perayaan syukuran tradisional yang melintasi zaman, menghadirkan kesejukan dan persatuan dalam keanekaragaman masyarakat religius Aceh.

Khanduri Blang merupakan sebuah tradisi makan dan doa bersama masyarakat Aceh saat hendak memasuki musim cocok tanam.

Novita Sari dalam penelitiannya menyebut khanduri blang merupakan tradisi yang masih dipertahankan oleh masyarakat secara turun temurun, untuk mempererat persatuan masyarakat, sehingga meningkatkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Selain itu, tradisi khanduri blang dipandang sebagai bentuk kesadaran spiritual masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala hasil yang dicapai, tanpa menafikan usaha dan kerja keras manusia sebagai medium untuk memperoleh rahmat dari Yang Maha Kuasa.

Sementar itu, Abdul Mugni dalam penelitiannya menulis ulama Aceh sepakat khanduri blang merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan agar generasi muda.

Ia juga menjelaskan khanduri blang sesuai dengan semangat islam, melalui sedekah berbagi makanan dan berdoa bersama agar tanaman pertanian bebas hama dan terhindar dari musibah.

Untuk merawat dan mewarisi yang telah hidup ratusan tahun itu, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 menggelar Khaduri Blang di Desa Baet Lampuot, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (9/11/2023).

Ratusan piring makanan disajikan dalam acara khanduri blang bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Desa Baet Lampuot, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Ratusan piring makanan disajikan dalam acara khanduri blang bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Desa Baet Lampuot, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Baca juga: Anjungan Bireuen Diserbu Pengunjung PKA 8

Khanduri Blang PKA 8

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, Khanduri Blang merupakan warisan budaya turun-temurun yang harus dilestarikan oleh masyarakat Aceh.

Tradisi ini memiliki makna religius mendalam, di mana para petani berharap mendapatkan berkah dari Allah SWT, dan memohon agar tanaman padi mereka terhindar dari hama selama masa tanam hingga saat panen tiba.

“Pada tradisi Kenduri Blang ini terlihat kebersamaan masyarakat Aceh, apalagi rangkaian acara yang islami dan dapat mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk mensyukuri nikmat Allah,” ujar Almuniza

Untuk mempertahankan keberlangsungan tradisi ini, Disbudpar akan menjadikan Kenduri Blang sebagai acara wajib tidak terpisahkan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA).

Sementara itu, mewakili Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP MM, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Aceh Besar Abdullah, ketika membuka acara mengungkapkan, khanduri blang yang digelar PKA 8 ini merupakan kesempatan sempurna untuk memperkenalkan budaya dan tradisi turun-temurun masyarakat Aceh kepada generasi muda.

Tradisi ini juga menjadi cara bagi masyarakat Aceh untuk berbagi hasil yang mereka peroleh dengan sesama,” ungkap Abdullah.

Fajrin, Keuchik Gampong Baet Lampuot, dengan tulus berterima kasih atas pemilihan desanya sebagai tempat penyelenggaraan Kenduri Blang PKA-8. Baginya, ini adalah sebuah kebanggaan yang besar bagi seluruh warga Desa Baet.

“Dengan rendah hati, kami menyambut pilihan penyelenggaraan acara besar ini di desa kami, semoga kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di masa depan,” ujarnya penuh harap.

Artikel SebelumnyaHarga Ayam Cemani 78 Juta, Dipercaya Miliki Kekuatan Mistis
Artikel SelanjutnyaPengawal Firli Bahuri Intimidasi 2 Wartawan Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here