Ketua Forum LP2M PTKIN Paparkan Hasil Riset di STAIN Meulaboh

Ketua Forum LP2M PTKIN Paparkan Hasil Riset di STAIN Meulaboh
Para dosen dan mahasiswa STAIN Meulaboh berfoto bersama Ketua Forum LP2M PTKIN Se-Indonesia, Prof. Dr. Ngainun Naim, dan tim peneliti usai kegiatan penguatan academic writing serta sosialisasi hasil riset MoRA The Air Fund, Jumat (14/11/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Meulaboh— Ketua Forum LP2M PTKIN Se-Indonesia, Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I., hadir bersama tim peneliti dalam kegiatan penguatan academic writing dan sosialisasi hasil riset tentang wawasan difabel di STAIN Meulaboh.

Selama dua hari, kegiatan yang berlangsung pada 14 November 2025 ini menjadi ruang diskusi terbuka bagi dosen dan mahasiswa untuk memahami lebih jauh arah pengembangan riset nasional yang saat ini sedang berjalan di bawah skema MoRA The Air Fund.

Program riset tersebut dipimpin langsung oleh Prof. Ngainun Naim dan dikoordinasikan oleh Jovial Pallay Taran, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAIN Meulaboh.

Dalam kesempatan itu, para peneliti yang turut hadir, yaitu Dr. Yuni Roslaili dari UIN Ar-Raniry, serta Dr. Rizqa Ahmadi dan Ghinanjar Akhmad Syamsudin dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah, memaparkan temuan riset terkait wawasan difabel serta strategi publikasi ilmiah.

Mereka juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas tulisan akademik dan memperluas peluang publikasi di jurnal bereputasi.

Prof. Ngainun Naim dalam pemaparannya menegaskan keterlibatan aktif para akademisi dalam riset nasional merupakan fondasi penting bagi pembangunan mutu kampus. Ia menyampaikan bahwa penelitian tidak hanya menjadi kewajiban akademik, tetapi juga instrumen utama yang menentukan arah kemajuan institusi.

Baca juga: Gandeng USK, Aceh Besar Mulai Riset Tenurial dan Hukum Adat

Menurutnya, semakin banyak dosen dan mahasiswa terlibat dalam penelitian yang terstruktur, semakin kuat pula posisi kampus dalam meningkatkan akreditasi dan reputasi ilmiah.

Ketua STAIN Meulaboh, Prof. Dr. Syamsuar, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Ngainun Naim beserta tim peneliti. Ia menilai dipilihnya STAIN Meulaboh sebagai lokasi kegiatan riset nasional merupakan bentuk kepercayaan yang penting bagi pengembangan kampus.

Syamsuar juga menekankan bahwa peningkatan kapasitas dosen melalui kegiatan semacam ini menjadi langkah strategis dalam membangun budaya penelitian yang lebih kuat.

Artikel SebelumnyaTemui Mualem, Plt Kadisdik Aceh Laporkan Pembayaran Gaji PPPK Tuntas Bulan Ini
Artikel SelanjutnyaPolda Aceh Mulai Operasi Zebra Seulawah 2025, Pengendara Diminta Patuh
Zikril Hakim
Reporter magang untuk Komparatif.ID. Meliput isu-isu sosial, dan olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here