Komparatif.ID, Banda Aceh— Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, melontarkan kritik terbuka terhadap pedangdut Dewi Perssik atas pernyataannya yang menyebut kritik korban banjir Aceh sebagai suara “berisik”.
Irwansyah menyebut pernyataan yang dilontarkan pedangdut itu semakin membuat penanganan banjir Aceh-Sumatra berjalan sangat lambat.
Politisi PKS itu menilai ucapan Dewi Perssik tidak mencerminkan empati terhadap kondisi masyarakat Aceh yang terdampak bencana. Ia menegaskan suara yang disampaikan warga bukanlah bentuk kegaduhan, melainkan ungkapan penderitaan dan upaya menyampaikan kondisi riil yang mereka alami.
“Karena pemikiran seperti itulah yang mungkin membuat penanganan bencana ini menjadi agak lama. Informasi riil yang disampaikan justru dianggap berisik, bahkan dinilai sebagai provokasi. Lalu, bagaimana cara rakyat Aceh dapat menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada pemimpin kami, jika semuanya dianggap sebagai sebuah kebisingan,” ujarnya, Senin (22/12/2025).
Irwansyah menggambarkan situasi para korban yang hingga kini masih berada di pengungsian, kehilangan rumah, sawah, serta sumber penghidupan, hidup tanpa listrik selama berminggu-minggu, kesulitan memperoleh elpiji, dan masih bergelut dengan lumpur serta material kayu besar yang belum tertangani.
Baca juga: Dewi Perssik yang Berisik
Irwansyah juga menekankan meski berada dalam kondisi sulit, masyarakat Aceh tidak melakukan tindakan anarkis atau merusak fasilitas negara. Menurutnya, satu-satunya hal yang dapat dilakukan warga adalah bersuara agar kondisi mereka mendapat perhatian.
Ia meminta para selebritas dan tokoh publik yang memiliki banyak pengikut untuk menggunakan pengaruhnya dengan lebih berempati, serta memahami konteks penderitaan masyarakat terdampak bencana sebelum melontarkan pernyataan di ruang publik.
“Kami bukan berisik. Mereka yang berada di pengungsian juga bukan sedang berisik. Justru hingga kini mereka masih bisa tersenyum, meskipun rumah mereka telah hilang, meskipun mereka berada di pengungsian hampir satu bulan, meskipun sawah yang menjadi tempat mereka mencari nafkah telah lenyap, meskipun selama hampir sebulan lumpur di rumah-rumah dan di jalan-jalan masih banyak yang belum terangkut, serta meskipun hingga hampir sebulan bongkahan kayu raksasa yang disebut-sebut memiliki tulisan angka-angka, yang katanya hanyalah lumut, juga belum digeser,” ujarnya.
Korban Banjir Aceh Berisik
Sebelumnya, Dewi Perssik dalam potongan video yang diakses Komparatif.ID pada Senin, 22 Desember 2025, menyebut kritik-kritik korban banjir Aceh sebagai suara berisik yang dinilainya berpotensi memecah belah masyarakat dan mengarah pada fitnah terhadap Presiden Prabowo Subianto.
Ia juga membandingkan kondisi Aceh dengan daerah lain, termasuk Lumajang, yang menurutnya belum mendapat kunjungan presiden namun tidak bersuara keras.
Lebih lanjut, Dewi Perssik menyampaikan bahwa pihak-pihak yang mengkritik seharusnya menyalurkan empati dengan cara lain. Ia menyarankan agar mereka yang tidak dapat membantu secara langsung setidaknya berdonasi atau menggunakan media sosial untuk hal-hal yang dianggap lebih positif.
“Masih mending kamu Aceh didatangi Presiden tiga kali, kami disini Lumajang belum didatangi, tapi gak berisik,” ujar Dewi Perssik.












