Kereta Api Metro Cairo Pekerjakan Masinis Wanita

Hind Omar, masinis kereta api pertama di Mesir. Foto: AFP.
Hind Omar, masinis kereta api pertama di Mesir. Foto: AFP.

Komparatif.ID,Kairo—Cairo Tunnel Metro, yang mengoperasikan jaringan kereta api cepat Metro Cairo, untuk pertama kalinya mempekerjakan wanita sebagai masinis. Hind Omar, merupakan perempuan yang beruntung itu. Ia menjadi masinis pertama, sekaligus bagian dari 14,3 persen perempuan Mesir yang bekerja di sektor formal.

Dilansir Arab News, yang dikutip Komparatif.id, Senin (22/8/2022), Hind Omar menjadi bagian dari pelopor perempuan, yang diberikan kesempatan oleh otoritas tampil di ruang publik sebagai pekerja formal.

Ia bergabung sebagai masinis pada jaringan kereta api komuter yang melayani manusia melebihi 20 juta orang.

Bukan hanya itu, Metro Cairo menyediakan gerbong kereta api khusus wanita, bagi perempuan yang menolak menumpang di gerbong umum. Fasilitas itu disediakan untuk memberikan rasa nyaman dan menghindarkan perempuan dari peluang pelecehan yang dilakukan oleh laki-laki.

Meskipun keputusan Metro Cairo mempekerjakan masinis perempuan menimbulkan pro dan kontra, tapi reformasi di sana sudah berlangsung lama. Sejak 1956 perempuan di Mesir diberikan kesempatan untuk memilih dan mencalonkan diri dalam pemilu.

Kembali ke Hind Omar, dia mengatakan segera bergegas melamar ketika kesempatan dibuka. Ibu dua anak yang merupakan lulusan kuliah bisnis itu, memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan bekerja sebagai masinis yang dibuka oleh Metro Cairo.

Hind Omar mengaku bangga sekaligus sangat bertanggung jawab. Karena setiap hari ribuan nyawa manusia berada di dalam tanggung jawabnya sebagai masinis. Perempuan berusia 30 tahun itu setiap hari tetap berjilbab, dan mengenakan pakaian kerja yang dibalut jaket yang dihiasi logo RATP-Dev di lengan.

Hind Omar mengatakan, meskipun ketika pertama kali melamar kerja di sana, keluarganya agak bingung, tapi sekarang sudah memberikan dukungan. Bahkan suaminya sangat besar partisipasinya dalam memberikan dukungan.

Dukungan dari keluarga, terutama karena ia menolak shift malam yang ditawarkan oleh perusahaan.

Omar mengatakan tes untuk calon pengemudi sangat melelahkan, mengharuskan kandidat untuk menunjukkan kemampuan fokus dan daya tahan. Dia mengatakan pengemudi harus tetap sangat waspada selama berjam-jam sepanjang enam hari kerja dalam seminggu.

Omar adalah salah satu dari dua wanita yang diterima untuk program pelatihan yang dijalankan oleh Otoritas Nasional Mesir untuk Terowongan bekerja sama dengan RATP-Dev.

Perempuan lainnya yaitu Suzanne Mohamed, 32. Perempuan itu mengingat pertama kali menjadi masinis, banyak penumpang merasa cemas.

Dia mengatakan dia bisa memahami mengapa banyak yang cemas dan terkejut, karena di Mesir perempuan tidak biasanya tampil di sektor formal. Akses mereka terhadap pekerjaan masih sangat minim.

Diluncurkan pada tahun 1987, Metro Cairo adalah yang tertua di dunia Arab tetapi telah tertinggal dari negara-negara Arab lainnya dalam menyediakan kesempatan kerja bagi perempuan. Saida Abad dari Maroko menjadi masinis kereta wanita pertama di Afrika dan dunia Arab pada tahun 1999.

Dengan rencana Metro Kairo untuk menambah tiga jalur baru serta sistem monorel pertama Mesir, Omar mengatakan dia berharap kehadirannya akan membantu “membuka jalan bagi perempuan lain” untuk menjadi masinis kereta api.

Artikel SebelumnyaPj Bupati Aceh Utara Kunjungi Yakesma Kajhu
Artikel SelanjutnyaResep Palsu Pengentasan Kemiskinan di Aceh
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here