
Komparatif.ID, Jakarta— Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan tercatat sebanyak 15 unit jembatan pada sejumlah ruas jalan nasional putus akibat bencana banjir dan longsor di Aceh.
Untuk penanganan darurat, Kementerian PU menetapkan kebutuhan jembatan bailey di Aceh sebanyak 18 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan unit telah tersedia dan terpasang di beberapa lokasi prioritas, sementara sepuluh unit lainnya masih dalam proses pemenuhan serta mobilisasi dari berbagai wilayah di luar Aceh.
Dody menyampaikan sebaran kebutuhan jembatan bailey tersebut mencakup ruas-ruas strategis yang menghubungkan wilayah pesisir, dataran tengah, hingga kawasan pedalaman Aceh.
“Sebaran kebutuhan 18 unit jembatan bailey tersebut mencakup ruas-ruas strategis yang menghubungkan wilayah pesisir, dataran tengah dan kawasan pedalaman Aceh,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).
Baca juga: Jembatan Meureudu Kembali Bisa Diakses Usai Putus Dihantam Banjir
Kebutuhan jembatan bailey antara lain berada di wilayah Bireuen hingga Bener Meriah dan Aceh Tengah, dengan titik-titik seperti Teupin Mane, Alue Kulus, Weihni Enang-enang, Weihni Rongka, Timang Gajah, Weihni Lampahan, dan Jamur Ujung. Selain itu, pada lintas Aceh Tengah–Nagan Raya hingga Lhok Seumot–Jeuram, jembatan bailey diperlukan untuk memulihkan akses di Jembatan Krueng Beutong.
Kebutuhan lainnya tersebar di lintas Pameue–Genting Gerbang–Simpang Uning yang meliputi Jembatan Krueng Pelang, Jeurata, dan Titi Merah, serta di ruas Simpang Uning–Uwaq pada Jembatan Lenang.
Di wilayah Gayo Lues hingga Aceh Tenggara dan Kutacane, jembatan bailey dibutuhkan pada Jembatan Lawe Penanggalan, Lawe Mengkudu, serta dua titik badan jalan putus pada ruas Blangkejeren–batas Gayo Lues/Aceh Tenggara.
Menurut Dody, Kementerian PU mempercepat mobilisasi dan pemasangan jembatan bailey sebagai bagian dari upaya pemulihan konektivitas pascabencana yang berdampak langsung terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian PU memobilisasi jembatan bailey dari berbagai sumber, termasuk dari BPJN Riau, BBPJN Kalimantan Timur, Depo Citeureup, dan BPJN Jambi.
Sejumlah BUMN juga turut membantu, di antaranya Adhi Karya, Hutama Karya, dan Nindya Karya. Salah satu progres yang sedang berjalan adalah mobilisasi jembatan bailey dari Balikpapan menuju Lhokseumawe, dengan proses pemilihan, penyusunan, dan pengiriman yang melibatkan berbagai alat berat di workshop maupun pelabuhan.











