Komparatif.ID, Jakarta— Muhammadiyah tercatat sebagai salah satu organisasi keagamaan terkaya di dunia, menempati peringkat keempat dengan total kekayaan mencapai Rp454,24 triliun.
Berdasarkan dari dikutip dari Seasia.stats yang dirilis pada Maret 2025, organisasi Islam asal Indonesia ini hanya berada di bawah The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints, Gereja Katolik di Jerman, dan Tirumala Tirupati Devasthanams dari India.
Muhammadiyah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta, kini telah berkembang menjadi organisasi Islam modern dengan jaringan luas di berbagai bidang.
Selain dikenal karena kekayaannya, Muhammadiyah juga diakui atas kontribusinya yang besar dalam pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial kemanusiaan.
Aset organisasi ini meliputi lebih dari 11.000 masjid, 7.000 sekolah dan universitas, 750 bank perkreditan syariah, 400 pesantren, serta ratusan panti asuhan, rumah sakit, dan klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: 10 Negara Terkaya di Dunia
Salah satu aset terbesar Muhammadiyah adalah kepemilikan tanah seluas 21 juta meter persegi. Luas tersebut setara dengan 30 kali ukuran negara Singapura. Tanah itu digunakan untuk membangun berbagai fasilitas yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.
Semua aset tersebut tercatat atas nama persyarikatan, bukan atas nama individu, termasuk para pemimpin organisasi.
Selain aktivitas di dalam negeri, Muhammadiyah juga terlibat dalam misi kemanusiaan internasional. Melalui lembaga amal dan relawan, organisasi ini turut membantu korban bencana dan konflik di berbagai negara.
Menurut laporan yang sama, organisasi keagamaan terkaya di dunia saat ini adalah The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints dengan total kekayaan mencapai US$265 miliar atau sekitar Rp4.300 triliun. Di posisi kedua ada Gereja Katolik di Jerman dengan kekayaan mencapai US$47,24 hingga US$265,62 miliar, diikuti oleh Tirumala Tirupati Devasthanams dari India yang memiliki aset sekitar US$31,11 miliar.
S
