Komparatif.ID, Banda Aceh— Kapolda Aceh Brigjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah menerima penghargaan sebagai Inisiator Program UMKM Aman dan Kreatif pada Malam Penganugerahan Serambi Ekraf 2025 yang berlangsung di Hall The Pade Hotel, Banda Aceh, Jumat malam (29/8/2025).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya menghadirkan program yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, melalui terciptanya suasana usaha yang aman, tertib, dan kreatif.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Aceh menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas penghargaan yang diterimanya. Ia menegaskan pencapaian tersebut bukanlah hasil kerja pribadi, melainkan buah kerja sama antara Polri, pemerintah daerah, serta para pelaku UMKM di Aceh.
“Penghargaan ini bukan untuk saya pribadi, tetapi juga untuk seluruh jajaran Polda Aceh dan masyarakat. Polri hadir untuk menjamin rasa aman, sementara kreativitas dan inovasi ada di tangan para pelaku UMKM. Jika keduanya bersinergi, maka ekonomi rakyat akan tumbuh lebih baik,” ujar Kapolda Aceh, Sabtu (30/8/2025).
Baca juga: Kapolda Aceh Ingatkan Personel Bersinergi Dengan Pemerintah Aceh
Menurutnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian rakyat Aceh sehingga kolaborasi antara semua pihak menjadi hal yang sangat penting.
Ia menekankan sektor tersebut harus dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui penghargaan yang diterima, Polda Aceh menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program inovatif yang tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong terciptanya ketahanan ekonomi berbasis UMKM.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri Ekraf RI Teuku Riefky Harsya, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kajati Aceh Yudi Triadi, unsur forum koordinasi pimpinan daerah Aceh, para kepala daerah, serta ketua DPRK dari kabupaten dan kota di Aceh.
