Komparatif.ID, Tanjung Pinang—Kampung Aceh Simpang Dam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, merupakan perkampungan liar yang menjadi pusat peredaran narkoba terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Para bandar barang haram tersebut sering berkumpul di sana, dan menyebarluaskan narkotika ke seluruh Kepulauan Riau.
Demikian pernyataan aparat kepolisian, Selasa (21/3/2023) saat melakukan razia besar-besaran di Kampung Aceh Simpang Dam tersebut. Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto, mengatakan razia tersebut dilakukan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait semakin maraknya peredaran narkotika di sana.
Nugroho juga menjelaskan, operasi kali ini sebagai jawaban atas keluhan masyarakat Batam yang jengah dengan aktivitas bisnis haram di perkampungan liar itu.
Baca: Kampung Aceh di Batam Digerebek Polisi
“Ini komitmen kami, menjawab pertanyaan masyarakat. Kami komit membasmi sarang narkoba di Kampung Aceh Simpang Dam,” terang Nugroho.
Saat polisi merazia kawasan itu, empat pria yang sedang pesta sabu bersama dengan seorang wanita, ditangkap tanpa perlawanan. Polisi juga meringkus 43 pria yang sedang bermain judi mesin gelper.
Dalam razia yang dikut di-back up oleh Kodim 0316 Batam, polisi menyisir kawasan kumuh tersebut. Di lokasi, aparat hukum menemukan banyak sekali alat isap sabu-sabu yang dibuat dari botol air mineral.
Tidak sembarang orang dapat mengakses kampung tersebut. Selain dipasangi portal, juga harus melalui berbagai rintangan, termasuk pengawasan langsung dari sejumlah preman.
Tempat mengonsumsi sabu-sabu di kawasan itu dipagari seng, supaya tidak mudah terlihat. Saat polisi melakukan penggerebekan, ceceran sabu terlihat di atas meja.
Menurut laporan Tribunbatam yang langsung ikut ke lokasi saat razia, perdagangan narkotika di Kampung Aceh Simpang Dam dilakukan secara terbuka. Warga di sana sangat mudah mengaksesnya, tak peduli tua maupun muda. Bahkan anak-anak lebih mengenal alat isap sabu ketimbang pelajaran matematika.
Hasil wawancara Tribunbatam.id, anak-anak di situ banyak yang tidak lagi bersekolah. Sangat dekat dengan dunia narkotika, dan bersikap biasa saja ketika aparat hukum mengobrak-abrik kawasan tersebut.