Kamp Terbakar, 12.000 Pengungsi Rohingya Terlantar

Setidaknya 15 orang meninggal, dan 400 pengungsi dilaporkan hilang

Kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar Bangladesh terbakar, dilaporkan setidaknya 15 orang tewas. Foto: Reuters.

Komparatif.ID, Dhaka– Badan pengungsi PBB UNHCR melaporkan sedikitnya 15 orang tewas dalam kebakaran besar yang melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, Minggu (5/3/2023). Sementara 400 orang dikabarkan hilang.

Puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal di Cox’s Bazar setelah melarikan diri amukan si jago merah. UNHCR memperkirakan antara 40.500 dan 50.000 orang terkena dampak kebakaran tersebut.

Pemukiman pengungsi Rohingya itu merupakan bagian dari jaringan kamp yang menampung lebih dari satu juta pengungsi yang telah melarikan diri dari Myanmar sejak 2017.

“Kami masih memiliki 400 orang yang belum ditemukan, mungkin di suatu tempat di reruntuhan,” Johannes Van der Klaauw dari UNHCR, yang bergabung dalam pengarahan Jenewa secara virtual dari Dhaka, Bangladesh.

UNHCR menyebut memiliki laporan lebih dari 550 orang terluka dan sekitar 45.000 mengungsi. Setidaknya 10.000 tempat penampungan darurat juga telah hancur.

Refugees International mengutip korban selamat mengatakan banyak orang, termasuk anak-anak, terjebak oleh pagar kawat berduri di sekitar kamp di Cox’s Bazar.

Banyak yang mencari perlindungan di kamp-kamp terdekat , tempat penampungan teman atau keluarga dan pusat pembelajaran, menurut Program Pangan Dunia, yang juga mengatakan beberapa pusat makanannya terbakar habis.

“Meskipun api berhasil dikendalikan, asap masih mengepul dari banyak tempat,” Mohammad Abdullah, wakil asisten direktur dinas pemadam kebakaran dari kamp tersebut, mengatakan kepada BBC.

“Tim kami masih bekerja untuk memindahkan puing-puing. Warga sudah mulai membersihkan rumah mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa komite investigasi sedang bekerja untuk menentukan jumlah korban dan tingkat kerusakan.

Baca juga: Mengapa Aceh jadi Terminal Bagi Pengungsi Rohingya?

UNHCR mengatakan setidaknya 50.000 pengungsi Rohingya terdampak akibat kebakaran yang meratakan kamp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh. Foto: Al Jazeera.
Kamp Pengungsi Rata

Saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa api menjalar dan mengoyak pemukiman dengan kecepatan yang mengejutkan. Salah satu korban, Moyna Khatun mengatakan api tiba-tiba menyapu dari selatan.

“Awalnya saya mengira api akan padam. Makanya saya tidak mengeluarkan barang-barang saya dari dalam rumah. Ketika api berubah menjadi dahsyat, saya berlindung di kuburan terdekat. Saya belum pernah melihat api yang begitu dahsyat di hidupku.”

“Menantu perempuan saya sedang hamil,” kata Shobe Meraj kepada BBC. “Saya menjual emas saya untuk membawanya ke rumah sakit. Semua uang saya hangus dan menantu perempuan saya hilang.”

Sementar itu, Direktur badan amal Save the Children Onno Van Manen mengatakan kebakaran yang menyapu kamp pengungsi Rohingya semakin menambah beban yang harus mereka tanggung.

“Orang-orang ini, para pengungsi Rohingya, telah mengalami peristiwa yang sangat traumatis selama beberapa tahun terakhir. Mereka jelas hidup dalam kondisi yang sangat, sangat menantang. Anda dapat membayangkan bahwa mereka sudah menghadapi banyak tekanan. Dan peristiwa ini tentu saja akan lebih mempengaruhi itu,” kata Van Manen.

Kamp pengungsi Cox’s Bazar dikatakan sebagai tempat yang terbesar di dunia, menampung orang-orang yang melarikan diri dari negara tetangga Myanmar, menyusul tindakan keras militer terhadap etnis minoritas Rohingya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here