Jumlah Pengidap HIV di Aceh Meningkat

Jumlah pengidap HIV di Aceh meningkat. Ilustrasi virus HIV dikutip dari: Shutterstock.
Jumlah pengidap HIV di Aceh meningkat. Ilustrasi virus HIV dikutip dari: Shutterstock.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Jumlah pengidap human immunodeficiency virus (HIV) di Provinsi Aceh meningkat. Tahun 2020 bertambah 63 orang.

Demikian disampaikan dalam laporan Profil Kesehatan Aceh Tahun 2020, yang diakses oleh Komparatif.id pada Senin (9/5/2022).

Dalam laporan tersebut disebutkan, estimasi jumlah orang dengan risiko terinveksi HIV di Aceh pada tahun 2020 sebanyak 139.589 orang. Adapun orang dengan risiko terinveksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak 79,431 orang, dengan jumlah inveksi baru 63 orang.

Persentase kasus HIV dan AIDS di Aceh tahun 2020, pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Penderita HIV positif pada laki-laki 79 persen dan perempuan 21 %. Sedangkan penderita AIDS pada laki-laki 85% dan perempuan 15 persen.

Ditemukan juga fakta bahwa HIV di Aceh juga menulari anak usia di bawah empat tahun. Sedangkan jumlah proporsi terbesar kasus HIV positif dan AIDS pada usia produktif 20-49 tahun, dengan dugaan penularan terjadi pada usia remaja.

HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian, tranfusi darah, dan penularan dari ibu ke anak (perinatal).

Dikutip dari Wikipedia, disebutkan Virus imunodefisiensi manusia(bahasa Inggris: human immunodeficiency virus; sering disingkat HIV) adalah dua spesies lentivirus penyebab AIDS.

Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Jika virus ini terus menyerang tubuh, sistem pertahanan tubuh akan semakin lemah.

Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan penurunan sistem imun.

Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran semen (reproduksi), darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu, makrofaga, sel dendritik.

Pada tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat antiretroviral (ARV).

Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV terbanyak yaitu sebanyak 640.000 orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43 persen atau masih di bawah tingkat epidemi sebesar satu persen.

Artikel SebelumnyaDaftar Nama Jemaah Calon Haji Asal Aceh dan Nasional Tahun 2022
Artikel SelanjutnyaPemerintah Aceh Akan Teken Kontrak Bersama Senilai 127,69 Miliar
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here