Komparatif.ID, Surakarta– Juang FC melaju ke semifinal Piala Soeratin U17 Nasional. Pada laga perempat final pada Sabtu (13/9/2025) melawan Banteng Bangau Putra Sulawesi Selatan, Juang FC berhasil menang melalui babak tos-tosan (adu penalti).
Bertanding di Stadion Kota Barat, Surakarta, Jawa Tengah, Juang FC yang dilatih oleh Mulya Saputra, langsung kebobolan. Pada menit kedua babak pertama, gawang Juang FC yang dijaga oleh kiper Azizul Zikri, berhasil dibobol oleh striker Bangau Putra Muh Ikhsan.
Mendapati fakta bahwa gawang anak-anak Bireuen telah kebobolan, coach Mulya Saputra menambah “dosis” semangat laskar Juang FC. Hasilnya, determinasi Syuhada dkk meningkat tajam.
Mendapatkan serangan kuat, laskar Bangau Putra harus bermain lebih keras. Alhasil pada menit ketiga, seorang pemain PS Bangau Putra mendapatkan kartu merah.
Sepanjang babak pertama berlangsung, Juang FC mendominasi permainan. Tekanan demi tekanan dilakukan oleh tim Bireuen terhadap Bangau FC di babak delapan besar Piala Soeratin U17 Putaran Nasional yang berlangsung sejak pukul 13.30 WIB.
Setidaknya enam peluang emas milik Juang FC sempat mengancam gawang Muhammad Hendra.
Tim Bangau Putra benar-benar kewalahan menghadapi serangan laskar muda Kota Juang. Tim Sulsel tersebut harus membentuk formasi catenaccio (bertahan). Striker Juang FC Syuhada dikawal oleh tiga pemain bawah Bangau FC.
Mereka pantas waspada, Syuhada asal Gampong Geudong-geudong tersebut, merupakan topskor sementara Piala Soeratin U17 Putaran Nasional. Sepanjang kompetisi hingga saat ini, ia telah mengoleksi 7 gol.
Berkat pertahanan solid, gawang Bangau FC tak kunjung kebobolan hingga peluit babak pertama berakhir ditiup oleh wasit Umar,S.Pd dari Surakarta.
Baca juga: Persiraja Terjungkal di Dimurthala, Takluk 2-3 dari Adhyaksa
Memasuki babak kedua, Muhammad Ikram dkk langsung menyerang. Bola yang bergulir di Stadion Kota Barat lebih banyak dikuasai anak-anak Bireuen.
Tapi, karena laskar Bangau Putra menerapkan pertahanan berlapis, setidaknya tiga peluang emas gagal dikonversi menjadi goal.
Bangau Putra yang ingin mengamankan skor tetap 0-1, bertahan habis-habisan. Mereka hanya mengandalkan serangan balik.
Keperawanan gawang Bangau Putra yang dijaga Muhammad Hendra akhirnya bobol. Pada menit ke-61, Syuhada Assaif berhasil membobol gawang Sulsel. Dengan wajah tak senang, Muhammad Hendra memungut bola di dalam gawang.
Kedudukan menjadi 1-1. Angka tersebut membuat PS Bangau Putra harus menyerang kembali. Permainan pun semakin asyik ditonton. Kedua tim bermain dengan tingkat pertempuran sangat tinggi.
Pada menit ke-75 Syuhada mendapatkan kartu kuning. Dia melakukan pelanggaran terhadap pemain belakang Bangau Putra saat berebut bola.
Kedudukan tetap bertahan 1-1, hingga peluit akhir ditiup oleh Umar. Karena kedudukan seimbang, pemenang harus ditentukan melalui adu penalti.
Pada babak adu penalti, Juang FC berhasil membobol gawang Bangau Putra sebanyak 4 goal. Sedangkan laskar Sultan Hasanuddin hanya berhasil menyarangkan dua goal.
Juang FC akan menghadapi Persikota Tangerang di Stadion UNS, Solo. Pertandingan itu akan dihelat Senin siang (15/9/2025). Syuhada tidak bisa diturunkan pada laga krusial tersebut karena akumulasi kartu.
Keberhasilan anak-anak Bireuen mencapai semifinal, mengulang sejarah lama pada Piala Soeratin U17 Putaran Nasional Tahun 1989. Saat itu PSSB Bireuen yang dijuluki Laskar Kota Juang, berhasil mencapai semifinal. Selanjutnya melaju ke final. Di final, anak asuh Yahya Chan kalah dari Persikasi Bekasi pada babak adu penalti dengan skor 6-4.
Kala itu laskar PSSB sudah menyiapkan pesta kemenangan, karena Persikasi pernah dikalahkan oleh PSSB di babak penyisihan.
Pada tahun 1991 PSSB yang dilatih Syukri (Abi Syuk) kembali lolos ke semifinal. Saat itu PSSB berhasil merebut juara III.
SUSUNAN PEMAIN
JUANG FC BIREUEN: Azizul Zikri (kiper), Rifky Erlangga, Muhammad Farid Irsa, Syuhada Assaif, Rafi Aulia, Muhammad Iqram, Teuku Alfiqram, Muhammad Nabil Ghadaffi, Nabil Zulfin Yadi, Muhammad Ikram, dan M Ikram Akbar
PS BANGAU PUTRA: Muhammad Hendra (kiper), Revant Marsyal Malino, Matheas Kian Talman, Rizqan Nur Ikhsan Fajrullah, Abd Mushawwir Bahtiar, Rizky Alamsyah, Daerrel Felik Hanggu, Indra Prasetyo Laga Riwu, Muh Ikhsan, Zidane Syahril, dan Muh Gilang Perdana Putra Habibi












