Komparatif.ID, Jakarta– Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dr. Dudung Abdurachman, sekaligus Ketua Dewan Pembina Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat, meminta organisasi tersebut aktif memerangi hoaks.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jenderal Dudung Abdurachman saat membuka Rapat Pimpinan Pusat (Rapimnas) SMSI di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2022).
Hoaks merupakan ancaman serius, yang bila dibiarkan berkembang, maka akan mendatangkan kehancuran. Contoh nyata telah terjadi di Timur Tengah, betapa perang di sana silih berganti terjadi, karena hoaks tidak dibendung dengan serius.
Di Indonesia hoaks juga semakin nyata sebagai ancaman dalam berbangsa dan bernegara. Organisasi-organisasi sempalan hadir di ruang publik, menyatakan sikap dan pendapatnya dengan penuh kebencian.
Ia menyebutkan, Indonesia sebagai sebuah bangsa telah melalui perjalanan panjang hidup harmoni dengan segenap perbedaan yang saling memperkuat. Ketika Hindu dan Budha di Nusantara hidup berdampingan dalam damai, Eropa ketika itu hidup dalam perbudakan. Artinya kemapanan berbangsa di Nusantara jauh lebih unggul ketimbang Eropa.
Saat ini, ketika berbagai negara terpecah belah dan hidup dalam ketidakpastian, Indonesia masih kokoh sebagai sebuah bangsa dan negara. Pun demikian, kekokohan tersebut sedang diuji oleh serangan hoaks yang dikelola sangat rapi.
“Banyak lembaga terpecah. Mulai organisasi olah raga, hingga Hipakad juga terpecah. Semua mengaku pengurus sah. Ini merupakan benih perpecahan. Hoaks juga semakin banyak beredar. Ini tidak boleh dibiarkan,” kata Jenderal Dudung.
Sebagai organisasi [perusahaan] pers, Jenderal Dudung meminta SMSI memperjuangkan semangat kebangsaan, dengan terlibat aktif memerangi hoaks.
“Saya minta SMSI ikut terlibat aktif memerangi hoaks,” kata Dudung.
Dalam pidato sambutan, Ketua SMSI Pusat Firdaus, mengatakan saat ini organisasi tersebut merupakan yang terbesar di dunia, dan telah mendapatkan rekor dari Museum Rekor Republik Indonesia (MURI). Saat ini perusahaan pers yang bergabung dalam SMSI sebanyak 2000.
Firdaus juga mengatakan, SMSI tegak lurus membela Pancasila dan UUD 1945. Media-media yang berada di bawah naungan SMSI bersikap tegas membela kedaulatan NKRI, merawat keindonesiaan yang beragam.