
Komparatif.ID, Bireuen— Akses utama warga Gampong Lawang dan Gampong Hagu, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, kembali lumpuh total setelah jembatan darurat penghubung antara dua gampong itu ambruk diterjang banjir pada Selasa (8/4/2025) malam.
Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 15.30 WIB hingga malam hari menyebabkan luapan air sungai merobohkan jembatan dari batang kelapa yang sebelumnya dibangun secara swadaya.
Kini, satu-satunya penghubung yang tersisa hanya berupa tiang penyangga yang terpacak di tengah arus deras, sementara lantai jembatan serta bagian oprit di kedua sisi telah hanyut dan amblas ke dasar sungai.
Kondisi ini membuat sekitar 85 kepala keluarga di Gampong Lawang terisolasi sepenuhnya. Mereka tidak memiliki akses aman menuju wilayah lain, termasuk untuk keperluan penting seperti belanja kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan, maupun pendidikan.
Khalidin, salah seorang warga Gampong Lawang, mengatakan tidak ada lagi jalur yang bisa dilalui warga dengan aman. Ia menyebut selain lantai jembatan yang hilang dibawa arus, bagian oprit di kiri dan kanan juga sudah tergerus dan lenyap.
Baca juga: Jembatan Darurat Lawang–Hagu Peudada Ambruk
Merespons kondisi darurat tersebut, Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, langsung turun ke lokasi pada Rabu (9/4/2025) untuk meninjau kerusakan yang terjadi. Ia menyampaikan pembangunan jembatan darurat baru akan langsung dimulai pada Kamis (10/4/2025) besok.
Pembangunan jembatan darurat ini akan menggunakan dana pribadi sang bupati. Keputusan ini diambil sebagai bentuk keprihatinan dan tanggung jawab langsung atas kesulitan yang dihadapi masyarakat, terutama anak-anak yang kini kehilangan akses ke sekolah.
“Saya ambil kebijakan ini karena melihat urgensinya. Masyarakat sangat terganggu aktivitasnya, terutama anak-anak yang harus ke sekolah dan ke dayah. Akses pendidikan tidak boleh lama-lama terputus,” ujar Mukhlis.
Ia menyebutkan pemerintah daerah juga akan terus bergerak cepat dalam penanganan darurat agar dampak sosial akibat kerusakan jembatan ini bisa ditekan semaksimal mungkin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen, Fadli Amir, turut membenarkan proses pembangunan jembatan darurat akan dimulai Kamis besok.
Ia mengatakan pelaksanaan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Bupati usai meninjau kondisi lapangan. Fadli menambahkan, pihaknya sudah melakukan asesmen teknis di lokasi untuk menentukan metode pembangunan jembatan darurat yang baru agar bisa segera dimanfaatkan warga.
“Kami sudah bergerak cepat untuk menyusun perencanaan, dan besok langsung mulai pembangunan jembatan darurat,” kata Fadli.
Ia menambahkan koordinasi lintas sektor sudah dilakukan agar proses pembangunan bisa berjalan cepat dan tepat sasaran, mengingat situasi yang tidak memungkinkan adanya penundaan lebih lama.