
Komparatif.ID, Jakarta— Beredar informasi bila Mualem dilarikan ke Singapura karena stroke. Padahal yang benar, Mualem hanya beristirahat di Singapura karena kelelahan akibat dari kerja marathon dalam memimpin Aceh.
Beberapa hari ini timbul berbagai spekulasi tentang kesehatan Gubernur Aceh. Beredar informasi simpang siur tentang kondisi kesehatan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat tersebut.
Untuk memastikan kondisi Mualem, Teungku Jamaika bersama teman-temannya terbang ke Singapura. Tiba di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Jamaika dan kawan-kawan, melihat Mualem sehat-sehat saja. Ia hanya butuh istirahat karena kelelahan.
Jamaika bersama Prof. Hajjul Kamil, Syafii (Papi), Akhalil, Vanda dan Elfian berangkat ke Singapore, Sabtu (3/5/2025) untuk menjenguk Mualem di rumah sakit Mount Elizabeth.
“Tidak benar seperti demikian. Informasi bahwa Gubernur Aceh mengalami stroke, hanyalah kabar tak mendasar,”, kata Teungku Jamaika yang baru saja pulang dari Singapura pada Minggu, (4/5/2025) sore.
Baca juga: Gubernur Aceh Hanya Medical Check Up ke Singapura
Ia menjelaskan, Gubernur Aceh berangkat ke Singapura untuk melakukan kontrol kesehatan, sekaligus beristirahat.
Ia menjelaskan, sejak setelah dilantik menjadi Gubernur, kegiatan Mualem sangat padat, mulai dari ikut kegiatan retreat di Magelang, hingga pelantikan bupati/walikota terpilih di daerah.
Bahkan setiap hari pada saat berada di kantor hingga pulang ke Pendopo hingga larut malam Mualem harus menerima dan melayani kedatangan tamu dari berbagai daerah seluruh Aceh, sehingga masa istirahatnya kurang.
“Saya kira ke depan harus diatur jadwal bertamu, jangan lagi seperti kemarin-kemarin, sayang Mualem sangat capek, kurang istirahat. Kalau Mualem sehat tentu akan sangat mudah dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur dan merealisasikan program/kegiatan sesuai visi-misi dan janjinya pada saat kampanye dulu,” tambah Teungku Jamaica.
Teungku Jamaica meminta kepada semua kepala dinas dan jajarannya agar mengambil peran untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Mualem ada Wakil Gubernur, Sekda dan semua kepala dinas serta jajarannya yang dapat berperan untuk melayani masyarakat sesuai Tupoksinya masing-masing.
“Jangan semua masalah dan beban diletakkan ke pundak Mualem sendiri,” tutur Teungku Jamaika.
“Bèk trôk bak rakyat lakèë bantuan peulhara iték siplôh neuk pih harus geujak menghadap lakèë disposisi surat dari Mualem,” timpal Teungku Jamaika menamsilkan bahwa jangan hal kecil pun rakyat harus berurusan dengan Mualem sebagai Gubernur.
Kecuali ada hal-hal khusus yang memang kewenangan Mualem sebagai Gubernur itu baru diselesaikan langsung oleh Mualem.
Faktor ketidak keterbukaan informasi ke pada publik, padahal beliu itu seorang penjabat publik jadi setiap saat harus ada informasi kepada publik, bahkan harus ada informasi yang akurat mengenai kaadaan beliau kepada publik,,ini terkesan beliu itu gubernur aceh seperti menhindar dari situasi di aceh saat ini