Jalan Penghubung Batee–Grong Grong Rusak, Masyarakat Minta Segera Diperbaiki

Jalan Penghubung Batee–Grong Grong Rusak, Masyarakat Harap Segera Diperbaiki
Kondisi ruas jalan penghubung Batee-Grong Grong dipenuhi lubang dengan permukaan aspal yang sudah mengelupas. Foto: Komparatif.ID/Harmadi.

Komparatif.ID, Sigli— Ruas jalan sepanjang satu kilometer yang menghubungkan Kecamatan Batee dan Kecamatan Grong Grong, Pidie, dilaporkan rusak dan tidak pernah diperbaiki selama lima tahun terakhir.

Kerusakan terparah terlihat di kawasan Gampong Paya Tinteng hingga Gampong Meunasah Bie. Hampir seluruh badan jalan penghubung Batee-Grong Grong dipenuhi lubang dengan permukaan aspal yang sudah mengelupas.

Pada musim hujan, kondisi jalan Batee-Grong Grong semakin buruk karena lubang-lubang tersebut berubah menjadi kubangan yang menyulitkan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk melintas.

Situasi ini turut memperlambat aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya para petani dan pedagang yang menggantungkan mobilitas mereka pada jalur tersebut.

Harun, seorang warga Gampong Seke Kecamatan Pidie, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi jalan yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Ia menuturkan sejak dirinya pindah ke desa tersebut pada tahun 2019, jalan penghubung Batee–Grong Grong tidak pernah tersentuh perbaikan.

“Dari pertama saya datang ke Gampong ini tahun 2019, jalan ini belum pernah dibangun. Padahal jalan ini sangat vital bagi kami para petani dan pedagang sebagai akses utama keluar masuk,” ujarnya pada Rabu, (27/8/2025).

Baca juga: Ribuan Warga Pidie Meriahkan Jalan Santai HUT ke-80 RI

Menurut Harun, kondisi jalan yang rusak sudah sepatutnya segera diperbaiki mengingat vitalnya ruas tersebut untuk kegiatan masyarakat sehari-hari.

Keluhan warga mengenai jalan Batee–Grong Grong tersebut ditanggapi oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie, Risnandar. Ia membenarkan usulan perbaikan ruas jalan tersebut sudah masuk dalam agenda perencanaan pembangunan daerah.

Risnandar menjelaskan jalan penghubung Batee-Grong telah dibahas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun ini dan direncanakan akan masuk dalam program Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2026.

Menurutnya, perbaikan yang diusulkan tidak hanya mencakup satu kilometer yang rusak parah, tetapi sepanjang sembilan kilometer, mulai dari Dayah Tuha hingga Gampong Geunteng Timur di Kecamatan Batee.

“Insyaallah, akan kita usulkan sepanjang kurang lebih sembilan kilometer dari Dayah Tuha ke Gampong Geunteng Timur Kecamatan Batee,” kata Risnandar.

Ia menambahkan, anggaran yang diusulkan untuk perbaikan ruas jalan penghubung Batee-Grong diperkirakan mencapai Rp30 miliar. Risnandar juga menjelaskan pada tahun sebelumnya terdapat efisiensi anggaran yang menyebabkan beberapa ruas jalan tidak bisa direalisasikan, termasuk Batee–Grong Grong.

“Dengan adanya usulan ini, mudah-mudahan bisa terealisasi,” pungkasnya.

Meski demikian, masyarakat masih menaruh harapan agar perbaikan jalan penghubung Batee-Grong tidak sekadar berhenti pada tahap perencanaan. Warga meminta Pemkab benar-benar memperjuangkan agar proyek tersebut segera dikerjakan mengingat kondisi yang sudah lama dikeluhkan.
Artikel SebelumnyaManchester United Dibantai Klub Divisi 4 di Carabao Cup
Artikel SelanjutnyaGajah Ditemukan Mati di Aceh Timur, Diduga Karena Racun Rumput

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here