Komparatif.ID, Jakarta—Kapasitas Ismail Rasyid sebagai pengusaha kaliber internasional telah diakui oleh perusahaan penjual helicopter dan jet pribadi yang berkantor di Amerika Serikat.
Ismail Rasyid yang merupakan CEO dan Owner PT Trans Continent (Royal Group) merupakan salah satu pengusaha Indonesia asal Aceh yang bergerak pada sektor bisnis logistics services, project cargo, customs clearance, warehousing, dan banyak lainnya.
Lingkup cakupan bisnisnya bukan hanya di Indonesia, tapi juga sampai ke luar negeri. Trans Continent telah memiliki kantor luar negeri di Malaysia, Filipina, dan Australia.
Baca: Ismail Rasyid, CEO Trans Continent Berkelas Dunia
Dalam sebuah bincang-bincang dengan Komparatif.ID, Rabu (18/12/2024) Ismail Rasyid yang telah memiliki 22 kantor cabang Trans Continent di berbagai provinsi di Indonesia, mengatakan setiap bulan dia mendapatkan penawaran dari perusahaan penjual private jet dan helicopter.
“Macam-macam tipe ditawarkan. Cara mereka menawarkan produknya kepada saya sangat menarik,” kata Ismail Rasyid yang baru saja membuka kantor cabang dan dry port PT Trans Continent di Gorontalo.
Pria alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala tersebut mengatakan, bisnis aviasi saat ini juga sedang bersaing ketat. Bisnis tersebut juga semakin gencar membujuk para pengusaha supaya membeli jet pribadi, dengan alasan paling umum supaya lebih privasi dan mudah dalam melakukan perjalanan ke manapun yang dikehendaki.
Pria asal Matangkuli, Aceh Utara yang juga alumnus Magister Manajemen Transportasi Universitas Trisakti, Jakarta, mengatakan salah salah satu yang rutin mengirimkannya penawaran dan flyer adalah AV Buyer yang berbasis di Amerika Serikat.
Pria hitam manis yang ramah tersebut memberikan apresiasi terhadap panawaran yang ditujukan kepadanya. Pun demikian, dia belum berminat karena menurutnya, dengan jumlah penerbangan yang ia lakoni selama ini, belum membutuhkan pesawat pribadi.
Biaya perjalanan bisnis untuk seorang Ismail Rasyid selama setahun hanya Rp1 miliar. Dengan jumlah sebesar itu, ia menilai dirinya belum begitu membutuhkan pesawat pribadi.
“Kalau ditanya perlu, ya tentu saja perlu. Siapa sih yang tidak ingin melakukan perjalanan dengan konsep lebih privasi. Tapi untuk saat ini saya belum begitu membutuhkan. Karena harus saya akui harga jet pribadi tidak murah. Belum lagi ditambah maintenance. Untuk saat ini lebih tepat melakukan perjalanan udara menggunakan jasa pesawat terbang komersial,” katanya terkekeh.
Berul Pak