Komparatif.ID, Banda Aceh— Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mematok target Banda Aceh bebas sampah pada 2027 mendatang. Politisi PPP itu menjelaskan dari Januari hingga Juni, 13.000 ton sampah berhasil dikurangi di sumbernya atau setara 15 persen dari rata-rata 250 ton sampah harian yang dihasilkan warga Banda Aceh.
“Kita bisa melihat hasilnya dari Januari sampai Juni 2025 ini, kita berhasil mengurangi sampah dari sumbernya itu sekitar 13.000 ton atau 15 persen dari total rata-rata 250 ton sampah per hari yang dihasilkan Banda Aceh,” terang Illiza, Sabtu (16/8/2025).
Baca juga: Gara-gara Bakar Sampah Kandang Kambing, 2 Rumah di Pidie Hangus
Meski demikian, Illiza mengatakan angka tersebut belum cukup mengingat terus bertambahnya volume sampah dan kapasitas TPA Gampong Jawa yang semakin terbatas, sehingga sebagian sampah harus dialihkan ke TPA regional Blang Bintang.
Illiza menegaskan, target Banda Aceh bebas Sampah pada 2027 bukan hanya rencana, tetapi agenda yang akan diwujudkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kerja sama internasional dengan Belanda, Denmark, dan Jerman.
Menurutnya, Banda Aceh harus mencontoh kota-kota maju yang berhasil menerapkan konsep ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.
Ia juga menyebut sebelumnya Banda Aceh sudah memanfaatkan gas metan di TPA Gampong Jawa untuk menghasilkan listrik yang mampu menyuplai ratusan rumah warga.
“Kita ingin Banda Aceh menjadi seperti kota di negara maju yang mampu menerapkan konsep pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular,” imbuhnya.